Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Bocah 7 Tahun Selamatkan WN Malaysia di Air Terjun Tiu Kelep, Penyandang Disabilitas hingga Dapat Beasiswa Pendidikan

Kompas.com - 23/03/2019, 09:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Krisiandi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puluhan warga negara Malaysia tak bisa melupakan jasa Taufik (7), pemandu cilik di lokasi wisata Air Terjun Tiu Kelep, di Lombok Utara.

Taufik telah memandu para wisatawan mencari jalan untuk keluar dari air terjun yang diterjang longsor dan membuat mereka terjebak. Saat peristiwa tersebut terjadi, tiga orang dilaporkan meninggal dunia.

Atas jasanya tersebut, Kedutaan Malaysia memberi ucapan terima kasih berupa jaminan pendidikan hingga ke jenjang universitas. Selain itu, sebagai bocah penyandang disabilitas, Taufik akan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Baca fakta lengkapnya:

1. Membantu wisatawan yang terjebak di air terjun

Proses  evakuasi korban longsor di kawasan wisata air terjun Tiu Kelep, Senin (18/3/2019).Dok Humas Basarnas Kantor SAR Mataram Proses evakuasi korban longsor di kawasan wisata air terjun Tiu Kelep, Senin (18/3/2019).

Taufik (7) bocah penyandang disabilitas adalah penyelamat bagi puluhan warga negara Malaysia yang menjadi korban luka saat gempa magnitudo 5,8 mengguncang, pada hari Minggu (17/3/2019) lalu.

Longsor menyebabkan longsoran bebatuan besar di kawasan wisata air terjun Tiu Kelep, Senaru, Lombok Utara. Taufik tiada lelah menunjukkan jalur aman untuk kembali dan mendapatkan pertolongan.

"Hari ini kami akan pulang ke Malaysia dan sungguh anak kecil yang menolong kami, sangat hebat" kata Wong Siew Lim (56), Jumat (22/3/2019).

Rasa syukur dan kagum atas keberanian bocah itu membuat Kedutaan Malaysia, para korban, dan petugas Global Peace Mission Malaysia, memberi penghargaan pada bocah penyandang disabilitas tersebut.

Baca Juga: Kisah Taufik, Bocah Disabilitas dari Lombok yang Jadi Pahlawan Warga Malaysia

2. Taufik, sang pahlawan penyelamat bagi WN Malaysia

Sejumlah tim SAR gabungan mengangkat jenazah wisatawan yang tertimpa longsoran batu saat terjadi gempa di air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Senin (18/3/2019). Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polisi dan ACT berhasil mengevakuasi jenazah wisatawan asal Malaysia yang tertimpa longsoran batu saat terjadi gempa bumi pada Minggu (17/3/2019).ANTARA FOTO/HUMAS BASARNAS Sejumlah tim SAR gabungan mengangkat jenazah wisatawan yang tertimpa longsoran batu saat terjadi gempa di air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Senin (18/3/2019). Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polisi dan ACT berhasil mengevakuasi jenazah wisatawan asal Malaysia yang tertimpa longsoran batu saat terjadi gempa bumi pada Minggu (17/3/2019).

Taufik bersama kerabatnya diundang ke Rumah Sakit Umun Provinsi (RSUP) NTB, dalam konferensi pers bersama Duta Besar Malaysia, Global Peace Mission Malaysia, Bupati Lombok Utara Nazmul Ahkyar, dan tim dokter RSUP NTB.

Semua pihak mengapresiasi keberanian Taufik kecil, terutama Kedutaan Malaysia, yang menyebutnya sebagai pahlawan penyelamat.

"Kejadian gempa sangat tiba-tiba, bahkan kami baru menikmati keindahan air terjun, tak sampai setengah jam, gempa bumi disertai longsor datang, kami sangat ketakutan," kata Lim.

Baca Juga: Lombok Diguncang Gempa Berkekuatan 5,8 dan 5,2, Warga Panik

3. Mendapat penghargaan atas keberaniannya

Tim SAR gabungan mengangkat korban yang terdampak longsoran batu saat terjadi gempa di air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Senin (18/3/2019). Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polisi dan ACT berhasil mengevakuasi jenazah wisatawan asal Malaysia yang tertimpa longsoran batu saat terjadi gempa bumi pada Minggu (17/3/2019).AFP PHOTO/SAR MATARAM/HO Tim SAR gabungan mengangkat korban yang terdampak longsoran batu saat terjadi gempa di air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Senin (18/3/2019). Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polisi dan ACT berhasil mengevakuasi jenazah wisatawan asal Malaysia yang tertimpa longsoran batu saat terjadi gempa bumi pada Minggu (17/3/2019).

Syahrir Azfar Bin Saleh, Ketua Pegawai Operasi Global Peace Mission Malaysia mengungkapkan, Taufik akan diperiksa kesehatannya dan mendapat pengobatan serta akan disekolahkan hingga jenjang universitas.

Sementaar itu, Bupati Lombok Utara Nazmul Akhyar juga sangat bangga pada Taufik. Dia ikhlas jika Taufik dibawa ke Malaysia untuk menjalani pengobatan.

Bupati mengakui selama ini tidak tahu jika Taufik menjadi pemandu cilik bagi wisatawan di kawasan air terjun Tiu Kelep.

"Ya demi kebaikan adik Taufik kita harus mengikhlaskan ya. Kita akan lihat nanti jika Taufik berhasil atas bantuan pemerintah Malaysia," kata Nazmul.

Baca Juga: 40 Wisatawan Terjebak Longsor Air Terjun Tiu Kelep Pasca-gempa Lombok

4. Pemkab Lombok akan carikan sekolah untuk Taufik

Ilustrasi sekolah rusakShutterstock Ilustrasi sekolah rusak

Bupati Nazmul membenarkan jika Taufik belum bersekolah karena membutuhkan sekolah khusus. Untuk itu, Pemkab Lombok Utara akan mengupayakannya.

Sementara itu, Wong Siew Lim dan warga Malaysia lainnya sangat berterima kasih ada bocah yang tak bisa bicara dan mendengar tetapi bersedia menunjukkan jalur keluar yang aman dari Tiu Kelep pascalongsor yang menerjang mereka.

Lim dan keluarganya sangat berterima kasih pada Taufik dan pemerintah daerah NTB yang memperhatikan mereka dari kejadian hingga menjelang mereka pulang hari ini. Mereka berjanji akan kembali dan turut memajukan pariwisata di Lombok.

Baca Juga: Dua Wisatawan Tewas Akibat Longsor Air Terjun Tiu Kelep Pasca-gempa Lombok

Sumber: KOMPAS.com (Fitri Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com