Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fotonya di Lokasi Bencana Viral, Ini Penjelasan Wakil Bupati Jayapura

Kompas.com - 23/03/2019, 07:11 WIB
Dhias Suwandi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dalam beberapa hari ini, foto Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayanto yang berpakaian kaos berkerah (warna biru putih) menggunakan celana jins dan di kepalanya memakai topi terbalik, viral di media sosial Twitter. Namun yang bersangkutan justru mengaku sedang menghindari media sosial.

Dihubungi Kompas.com melalui telepon pada Jumat malam (22/3/2019), Giri mengklaim bahwa apa yang tampak di foto tersebut bukanlah hal yang dibuat-buat, terutama saat Kabupaten Jayapura terkena bencana banjir bandang pada Sabtu malam (16/3/2019).

"Memang saya biasa begitu (turun langsung ke lapangan), jadi saya tidak ingin pura-pura. Saya malah tidak tahu yang upload dan memang saya beberapa hari ini menghindari media sosial," katanya.

Meski mendapat pujian karena aksinya yang sedang ikut membantu petugas dalam membersihkan jalan dari material pasir, ia mengaku tidak ingin terpengaruh hal tersebut.

"Saya lebih cendrung (melakukan) apa yang perlu saya selesaikan. Awal saya berpikir bagaimana (situasi) terkendali dulu, setelah jalan mulai normal saya sekarang mulai masuk untuk bagaiamana mengembalikan air (ke jalur semula)," katanya.

Baca juga: Bupati Usulkan Siswa Terdampak Banjir Bandang di Jayapura Bisa Ikut UN Susulan

Giri yang lahir di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan besar di Jayapura, merasa mengerti permasalahan yang membuat genangan air di jalan akibat banjir bandang tidak juga surut. Karenanya, Giri merasa harus turun langsung untuk mengarahkan para petugas.

"Jadi saya tahu persoalan awal, jadi kita harus menunjukan ini yang (harus) dikerjakan. Dengan cara seperti itu alhamdulillah jalan sudah mulai kering dan saya mulai menemui warga," tambahnya.

Hindari wartawan

Giri juga mengaku bahwa sejak fotonya viral, ia berusaha menghindari awak media karena khawatir dianggap sedang membangun pencitraan.

"Dari awal saya menghindari media juga, jangan kita di situasi seperti ini kita mengambil (kesempatan) pencitraan. Bila perlu yang boleh bicara humas supaya kesan pencitraan itu tidak ada," tutupnya.

Apresiasi terhadap sikap Giri pun disampaikan oleh Hary, warga Kelurahan Sentani Kota, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

Ia menilai, sikap yang ditunjukkan Giri adalah sebuah contoh pemimpin yang bagus karena ingin langsung turun ke lapangan untuk menyelesaikan permasalahan.

Baca juga: Dampak Banjir Bandang, Pondasi Jembatan Tahara Jayapura Bergeser

Namun ia juga mengingatkan bahwa permasalahan yang sedang dihadapi Kabupaten Jayapura pasca-bencana banjir bandang masih cukup berat.

"Jangan kita hanya fokus memperbaiki di hilir tetapi di bagian hulu kita tidak perhatikan, justru di sana sumber masalahnya," katanya.

Hingga Jumat malam, korban tewas akibat bencana banjir bandang mencapai 105 orang dan 11.156 orang terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya rusak atau bahkan hilang diterjang air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com