Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Ali Kalora Cs Bergerak dengan Membawa Bom Lontong

Kompas.com - 22/03/2019, 18:06 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Tinombala mengidentifikasi pola pergerakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kelompok tersebut bergerak dengan membawa bom lontong.

"Sama polanya, dia masih kemana-mana membawa bom lontong, kemudian ada beberapa amunisi pistol dan alat perlengkapan pribadi," ungkap Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

Bom lontong tersebut merupakan bom rakitan dari pipa paralon yang berisikan berbagai bahan berbahaya seperti potasium, paku, baut, dan pecahan kaca.

Baca juga: Satgas Tinombala Tembak Mati Tiga Anggota Kelompok Ali Kalora

Mereka juga diketahui masih memiliki tiga buah senjata api, baik laras panjang maupun laras pendek.

Namun yang paling dikhawatirkan adalah kepemilikan bom lontong. Kelompok Ali Kalora, kata Dedi, cukup ahli dalam membuat bom jenis tersebut.

Menurut Dedi, kelompok tersebut membuat bom dengan bahan sisa yang belum terpakai. Bahan-bahan itu terus dibawa saat mereka bergerak menghindari kejaran polisi atau menebar teror.

Baca juga: Satgas Tinombala Evakuasi 3 Jenazah Anggota Kelompok Ali Kalora dengan Helikopter

"Bahan-bahan yang lama dan kemana-mana memang itu dibawa. Sisa-sisa barang lama itu yang belum digunakan untuk melakukan aksinya itu dibawa terus," katanya.

Pada Kamis (21/3/2019) sore, terjadi baku tembak antara aparat dengan kelompok itu di Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Akibatnya, tiga anggota kelompok tersebut tewas, yang terdiri dari adalah Alhaji Kaliki alias Ibrohim, Jaka Ramadan alias Ikrima, dan Andi Muhammad alias Andi Abdulah alias Fadel.

Kompas TV Satgas Operasi Tinombala terlibat baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata di Desa Marete, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Tiga orang anggota teroris Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang dilaporkan tewas. Tiga orang yang dilaporkan tewas adalah anggota Mujahidin Indonesia Timur yang kini dipimpin Ali Kalora. Terkait baku tembak tersebut belum ada keterangan resmi dari otoritas Satgas Operasi Tinombala maupun kepolisian. Namun beberapa hari lalu Mabes Polri menyebut kelompok Ali Kalora sudah terpisah jadi dua bagian dan melakukan pelarian ke beberapa desa. Anggota MIT yang masuk daftar pencarian orang terus menyusut karena banyak yang menyerah dan tewas. Ali Kalora memimpin MIT setelah Santoso ditembak mati pada tahun 2016. #SatgasTinombala #KelompokSantoso #DPOTeroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com