Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid hingga Kebun di Banyumas Dirusak Orang Tak Dikenal, Polisi Buru Pelaku

Kompas.com - 22/03/2019, 15:20 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

 

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Masjid Darussalam di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jateng, diduga diacak-acak oleh orang tidak dikenal, Kamis (21/3/2019) dini hari.

Kondisi di dalam masjid berantakan dan kotor. Kondisi serupa juga dijumpai di sebuah Tempat Pendidikan Al Quran (TPA) yang tak jauh dari masjid.

Bahkan, koleksi kitab-kitab klasik dan Al Quran ditemukan di dalam sumur yang berada di belakang gedung TPA. Sebagian di antaranya berserakan di lantai.

“Kami dapat laporan ada pengrusakan di tempat ibadah, kami langsung cek lokasi. Pertama di TPA, setelah kita cek, kita lihat secara langsung Al Quran dikotori, ada yang dimasukkan sumur juga, ada karpet dan lainnya. Tadi juga sempat lihat Al Quran yang di rak kotor dan ada yang tercecer di lantai,” kata Sekretaris Desa Buniayu, Agus Supriyadi, saat ditemui Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Banjir Terjang 1.000 Hektar Tanaman Padi di Banyumas

Kondisi di dalam masjid, kata dia, juga berantakan, tempat ibadah dan tempat imam kondisinya kotor. Di area dalam masjid juga ditemukan sandal kotor.

Perusakan, kata dia, juga terjadi di rumah guru mengaji, Kiai Abdul Majid.

Rumah yang tidak jauh dari masjid dan TPA itu diduga dilempar menggunakan batu. Sebuah batu berukuran sekepal orang dewasa ditemukan di depan rumah.

“Kemudian di lingkungan Ponpes Miftahul Falah, ada beberapa pohon milik kiai, tanaman jati dan durian dirusak, ditebang. Di lokasi kelima, karung yang digunakan untuk menjemur padi sobek, seperti kena benda tajam,” ujar dia.

Ia kemudian melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Tambak. Sampai saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan di lokasi. Dia menduga kerusakan di lima titik itu saling berkaitan.

Ada 6 titik yang rusak

Sementara itu, polisi masih mendalami kasus perusakan yang terjadi di masjid, TPQ, rumah penduduk dan kebun di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jateng.

"Ini kejadian yang tidak wajar menurut saya, karena rangkaian kejadiannya ada. Ada enam titik, kami sedang coba runut cek TKP," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun di lokasi, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Polisi Antiteror Inggris Selidiki Perusakan 4 Masjid di Birmingham

Dia mengatakan, perusakan diduga dimulai dari sekitar Pondok Pesantren Miftahul Falah. Di sekitar lokasi itu ditemukan terpal penutup padi yang rusak terkena benda tajam. Kemudian penebangan pohon di kebun milik ponpes dan di kebun belakang ponpes.

"Dari keterangan saksi yang mendegar, ini kita asumsikan titik yang pertama disentuh. Kemudian di masjid, TPQ dan rumah guru ngaji, ini bisa dikatakan segaris jalan, dalam waktu yang hampir bersamaan, berurutan kejadiannya antara pukul 02.00 hingga pukul 03.30," ujar dia.

Menurut dia aksi itu diduga kuat dilakukan lebih dari satu orang. Namun dia belum dapat memastikan motifnya.

"Kami belum bisa simpulkan apa yang terjadi sebenarnya, kita belum bisa pastikan motifnya apa. Yang jelas ini menjadi tugas kami untuk segera mengungkap. Kami belum bisa menyimpulkan apapun di sini, masih sebatas cek TKP," kata dia.

Kompas TV Kembali lagi tim sapa santri ke salah satu negara tetangga Indonesia. Ya,kali ini kita akan menyapa dan menggali informasi tentang pesantren yang ada di negara Singapura. Singapura dalam salah satu sejarah pembentukannya merupakan negara yang terbentuk dari jalur perdagangan laut dan merupakan sebuah negara yang dibangun dari terjadinya pertemuan atau transaksi berbagai bangsa yang singgah di pelabuhan ini. Lambat laun Singapura menjadi sebuah negara yang memiliki beragam etnis dan berkembang pesat. Begitu juga dengan perkembangan agama. Agama Islam bukan merupakan agama utama di negara ini. Namun setidaknya ada banyak masjid dan beberapa sekolah madrasah yang berdiri di sela-sela kehidupan masyarakatnya. #Singapura #PerkembanganIslam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com