Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 10 Hari Tempati Rumah Bantuan Jokowi, Rumida Kembali Mengungsi

Kompas.com - 22/03/2019, 14:06 WIB
Idham Khalid,
Khairina

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Rumida (55) tidak menyangka rumahnya akan rusak kembali akibat musibah gempa yang kembali mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Rabu (17/3/2019) lalu.

Sebelumnya, rumah Rumida yang berada di Dusun Kokok Dago, Desa Pringge Jurang, Kecamatan Montong Gading dikategorikan rumah rusak sedang pada gempa awal yang mengguncang Lombok, Juli 2018 lalu. Ia mendapatkan bantuan sebanyak Rp 10 juta untuk biaya perbaikan.

Sekitar beberapa hari yang lalu, sebelum terjadi gempa yang bermagnitudo 5.8 pada Minggu (17/3/2019), Rumida sempat berdialog dengan Presiden Joko Widodo menggunakan sambungan telepon.

Kepada Jokowi, Rumida memberikan ucapan terimakasih atas bantuan yang sudah diberikan,

"Kemarin-kemarin sempat ngomong sama pak Jokowi, kami ucapkan terima kasih karena telah membantu" tutur Rumida pada Kompas.com, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Inaq Suri Menanti Jokowi Melintas di Depan Gubuk Miliknya agar Dibangunkan Rumah Pasca-gempa Lombok 2018

Selang beberapa hari memberikan kabar kepada Presiden Joko Widodo, baru menepati rumah bantuan pemerintah selama 10 hari, rumah Rumida kembali terkena gempa. Musibah gempa itu merobohkan rumah Rumida lebih parah dari sebelumnya.

Sejumlah barang dan perabotan seperti kasur, lemari, dan perabotan lainnya, terlihat terindih oleh reruntuhan tembok.

Hingga kini, Rumida masih belum berani mengambil perabotan-perabotan rumah tangganya.

Tercatat data sementara rumah rusak di Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, ada 843 rumah rusak berat, 1.594 rumah rusak sedang, dan 2.019 rumah rusak ringan, dengan jumlah keseluruhan 4.456 rumah yang rusak.

Ibu dua anak itu kini hanya bisa tinggal di tenda pengungsian yang dibuat bersama dengan tetangga sekitar.

Selain kebutuhan makanan, Rumida menyebutkan, kebutuhan yang tak kalah penting yaitu terpal. Apalagi,  saat ini tengah memasuki musim hujan.

Ia menceritakan, kalau hujan, tendanya sering bocor membasahi tempat tidurnya. 

"Yang kami butuhkan sekarang itu khusus terpal, karena hujan kan, dingin kalau malam dan bocor juga kalau hujan," cerita Rumida di bawah tenda pengungsian berwarna hitam.

Selain itu, Rumida menyebutkan, kebutuhan yang diperlukan seperti kamar mandi.

"Kalau mau mandi, kami ke sungai, lumayan jauh, jadi kamar mandi, WC kami sudah rusak, tidak ada tempat mandi lagi selain ke sungai," tuturnya lagi.

Rumida yang sehari-harinya bekerja sebagai pembuat bata, kini hanya pasrah dengan kondisi tersebut. Ia berharap Presiden Joko Widodo mau membantu untuk mendirikan rumahnya kembali.

"Harapan kami sama Presiden, ya sekiranya bisa dibantu lagi," pinta Rumida.

Kompas TV Gempa terakhir yang mengguncang Nusa Tenggara Barat menyebabkan lebih dari 4.000 rumah mengalami kerusakan cukup parah. Kerusakan terparah di Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur. Kamis (21/3/2019) warga pun mulai kembali dan mendata kerusakan rumah masing-masing. Di Dusun Kokok Dago, Desa Pringge Jurang, Kecamatan Montong Gading sekitar 30 rumah rusak parah karena guncangan gempa pekan lalu. Parahnya kerusakan membuat warga kembali mengungsi. Meski demikian warga mulai membersihkan puing-puing rumah mereka yang hancur. #GempaLombokTimur #NusaTenggaraBarat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com