Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Saminem, Pikul Gerobak Jualan Cilok Gantikan Suami yang Stroke

Kompas.com - 22/03/2019, 12:54 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

 


SUKABUMI, KOMPAS.com - Hujan sejak siang masih mengguyur sejumlah daerah di Sukabumi, Jawa Barat, termasuk di Kampung Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan.

Namun hujan tampaknya tidak menjadi halangan bagi Saminem (50) untuk menjalankan kegiatan sehari-harinya.

Istri dari Lili Suhaeli (69) ini setiap sore hingga petang menjajakan jajanan makanan ringan bakso cilok (aci dicolok). 

Baca juga: Meskipun Kesulitan Ekonomi, Putra, Sang Penjual Cilok, Tak Lupa Berbagi

Ada yang luar biasa.  Dalam menjajakan jajanan berbahan dasar kanji ini, Saminem memikul gerobak ciloknya berkeliling kampung, seperti layaknya kaum pria.

Kegiatan tersebut sudah dilakukannya sekitar enam tahun secara rutin tiap hari.

"Sudah enam tahun," ungkap Saminem saat berbincang dengan Kompas.com di rumahnya yang sederhana di Kampung Cikukulu Dua RT 07 RW 02 Kamis (21/3/2019) petang.

Sebelumnya, jualan bakso cilok keliling perkampungan dilakukan suaminya.

Namun, setelah sang suami mengalami sakit stroke, wanita asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menggantikan suaminya berjualan cilok.

"Suami saya sakit stroke, dan tidak bisa kemana-mana. Maka jualannya digantikan sama saya untuk menghidupi keluarga dan anak-anak sekolah," tutur ibu yang memiliki dua anak perempuan itu.

Tidak ada pilihan lain dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Karena yang bisa dilakukan hanya satu-satunya yaitu meneruskan jualan bakso cilok dengan keliling perkampungan

"Memang sebelumnya jualannya sempat mangkal, tapi tidak ramai. Maka akhirnya dijual secara keliling, dan alhamdulilah laris," ujarnya.

"Awalnya terasa berat, setelah dua bulan akhirnya terbiasa jualannya dengan dipikul," sambung dia.

Setiap hari, Saminem berjualan mulai sekitar pukul 16.00 WIB hingga menjelang waktu salat Maghrib. Jarak tempuh yang dilalui sekitar 2 kilometer dengan menyusuri jalan-jalan gang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com