MANADO, KOMPAS.com - Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara mengeluarkan lava dari puncak kawah utama, Jumat (22/3/2019).
"Luncuran lava dari puncak kawah utama ke Kali Batang dan Beha Barat lebih kurang 1.500 meter, sekitar pukul 10.13 WITA," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Karangetang Yudia Tatipang melalui pesan singkat, Jumat siang.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten mengatakan, guguran lava memang sering terjadi.
"Ada kalanya besar, ada kalanya kecil. Imbauan kepada warga sudah selalui disampaikan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com via telepon.
Baca juga: Terdampak Gunung Karangetang, Warga Batubulan Butuh Tambahan Genset
Ia menjelaskan, hingga saat ini, masih ada 18 kepala keluarga (KK) yang ditahan di tempat pengungsian.
"Lima KK di shelter pengungsian di Desa Paseng, Kecamatan Siau Barat, dan 13 KK di Desa Batubulan," katanya.
Sementara, petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang Fredianto Anthon Richard Korompis mengatakan, secara visual gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II, asap kawah tidak teramati.
Guguran lava dari kawah utama (selatan) mengarah ke arah lereng barat yaitu Kali Beha Barat dan Batang.
"Gempa tremor terjadi terus menerus (microtremor), terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter). Tingkat aktivitas Gunung Karangetang tetap level III atau siaga," ujarnya seperti dikutip dari rilis tertulis.
Oleh karena itu, pihaknya merekomendasikan warga dan pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati, melakukan pendakian, dan beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.