Sementara itu, Prabowo-Sandi tercatat unggul di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Lebih khusus lagi, Prabowo-Sandi unggul di Jawa Barat dan Banten, yakni 47,7 persen, sementara di wilayah ini pasangan Jokowi-Amin hanya 42,1 persen.
Berdasarkan survei Oktober 2018, di wilayah DKI Jakarta elektabilitas Prabowo-Sandi hanya unggul 4,2 persen. Namun, kini selisih itu melebar menjadi 11,2 persen.
Baca Juga: Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 Persen
Dikutip dari Kompas.id, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul dibandingkan Prabowo-Sandi.
Di wilayah Kalimantan tercatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 51,6 persen, sementara Prabowo-Sandi 35,5 persen.
Di Sulawesi, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 45,0 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 41,4 persen.
Di Bali, NTB, dan NTT, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 68,5 persen, Prabowo-Sandi 25,0 persen.
Di Maluku dan Papua, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf 59,4 persen, sementara Prabowo-Sandi 31,3 persen.
Baca Juga: Ma'ruf Amin: Dulu Pak Jokowi Kalah Banyak di Madura, Sekarang Harus Menang
Bambang Setiawan, peneliti Litbang Kompas, menjelaskan, militansi yang cukup tinggi pada pendukung Prabowo-Sandi berpengaruh secara geografis pada melebarnya dukungan bagi pasangan itu.
Sebaliknya, di wilayah yang semula menjadi lumbung suara Jokowi-Amin, kini selisih keunggulan kian sempit.
Pasangan Jokowi-Amin menghadapi persoalan militansi pendukung yang sejauh ini lebih lemah dibandingkan dengan pendukung Prabowo-Sandi, tulis Bambang seperti dikutip dari Kompas.id.
Baca Juga: PDI-P: Alhamdulillah, Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Makin Jauh Tinggalkan Prabowo-Sandi
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyoroti elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Jawa Tengah yang terus menurun sejak beberapa bulan terakhir.