Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Sekolah di Gunungkidul Terdampak Banjir, 1 Akan direlokasi

Kompas.com - 21/03/2019, 16:41 WIB
Markus Yuwono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul, Yogyakarta, mencatat delapan gedung sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) terdampak banjir  di Gunungkidul yang terjadi pada Minggu (17/3/2019).

Satu sekolah akan direlokasi karena sering terdampak banjir setiap kali hujan lebat turun.

"Total ada delapan sekolah untuk tingkat SD dan SMP terdampak banjir kemarin. Untuk SMA sekarang kewenangan provinsi, jadi kami tidak mendata," kata Kepala Disdikpora Kabupaten Gunungkidul Bahron Rasyid saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Akibat Banjir, Dua Objek Wisata di Gunungkidul Ditutup Sementara

Sebanyak delapan sekolah yang terdampak yakni SMP 1 Tanjungsari, SMP 1 Purwosari, SMP 3 Semanu, SMP 3 Gedangsari , SMP 3 Saptosari, SD Saptosari dan SD Petoyan 1 dan 2.

Bahron mengatakan, untuk pendataan awal, SMP 3 Saptosari segera direlokasi. Sekolah ini pada 2017 juga dilanda banjir.

"SMP 3 Saptosari itu akan direlokasi dengan menggunakan dana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Di sana menjadi langganan banjir ketika hujan deras dengan waktu yang cukup lama," ucapnya.

Baca juga: Banjir di Gunungkidul, Puluhan Kepala Keluarga Masih Mengungsi

Kepala BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, anggaran yang digunakan sekitar Rp 9 miliar yang berasal dari anggaran pembangunan menggunakan dana hibah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang merupakan dana awal untuk pembangunan jembatan rusak saat bencana siklon cempaka 2017.

Namun, karena sudah dibangun oleh pemerintah maka dana dialihkan ke sekolah tersebut.

"Dana Rp 9 miliar itu di luar tanah. Artinya dana sebesar itu hanya untuk proses pembangunan gedung saja," ucapnya.

Kepala Bidang TK dan SD Disdikpora Gunungkidul Sumarto mengatakan, bangunan SD berpotensi terkena bencana banjir lantaran selokan atau saluran air dangkal.

Dalam upaya meminimalisir kejadian serupa, bersama warga akan memperdalam selokan dan akan membangun tembok agar air selokan tidak masuk ke sekolah.

"Jadi, upaya-upaya seperti ini sudah kami lakukan. Namun waktu itu hujan sangat deras kemudian meuncul genangan di area sekolahan," kata Sumarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com