Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pak Ndul, Petani Asal Madiun yang Viral di YouTube Berkat "Ahlinya Ahli"

Kompas.com - 21/03/2019, 14:39 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

Kompas TV Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional kelas 3 SMA di SMA 1 Imogiri, Bantul, Yogyakarta harus tertunda pelaksanaannya karena terdampak banjir pada hari Minggu (17/3) kemarin. Hingga Senin pagi, aktivitas belajar mengajar terpaksa ditiadakan.Selain itu, banyak dokumen dan arsip milik sekolah yang rusak. <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=#BanjirBantul">#BanjirBantul</a><a href="https://www.youtube.com/results?search_query=#BencanaBanjir">#BencanaBanjir</a><a href="https://www.youtube.com/results?search_query=#Yogyakarta">#Yogyakarta</a>


Menurut Pak Ndul, video-video berbahasa Jawa akhirnya dibuatkan satu chanel lagi dengan Wagu Ndeso. Sementara itu, Wagu Pak Ndul kebanyakan melibatkan dirinya bersama adiknya.

Bagi Pak Ndul, penggunaan karakter Pak Ndul agar menjadi sesuatu yang unik, beda, baru dan lucu. Kata-kata Pak Ndul itu muncul setelah ia mengenalkan satu-satu nama-nama panggilan personel tim kreatifnya.

"Kalau saya Pak Gundul karena kami menutupi nama aslinya," kata Pak Ndul.

Untuk personel tim Wagu berasal dari daerah sekitar di Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

Tim itu terbentuk lantaran sesama pecinta YouTube yang bisa nongkrong di warungnya yang menyediakan wifi gratis.

Sebelum membuat video, ia bersama adiknya berdiskusi tentang konsep dan idenya. Setelah sepakat, dilakukan pengambilan video lalu diedit hingga diunggah di YouTube dengan handycam.

Ia memilih topik orang desa karena mudah diterima. Apalagi ia hidup di pedesaan.

Untuk membuat video dan editing, tidak ada keahlian khusus yang dimilikinya. Pasalnya ia bersama adiknya tidak memiliki keahlian videografi, seniman dan panggung.

"Kami dari teknik. Maka kami belajar secara otodidak," ujar Pak Ndul.

Suka duka berkecimpung sebagai YouTuber, Pak Ndul menceritakan membuat YouTube itu tidak semudah dibayangkan. Pasalnya, pembuatannya membutuhkan proses yang tidak sebentar. Selain itu, ia pun harus sabar ketika ada orang yang menyebut tidak lucu hingga menyebutnya orang gila.

"Kalau diomongin orang edan (gila) malah senang saya. Saya yang tidak suka itu dikaitkan dengan politik," jelas Pak Ndul.

Ia mencontohkan salah satu videonya tentang penghemat BBM dipotong lalu disandingkan dengan salah satu capres.

Ditanya munculnya kata-kata ahlinya ahli, Pak Ndul mengungkapkan kata-kata muncul ketika ia membuat video teknik matun suket. Kata-kata itu munculnya spontan. Kemudian dikembangkan kata-kata intinya inti kemudian ditambahkan dalam bahasa Inggris core of the core.

"Untuk kata-kata saya buat keyword-nya saja. Lalu mengalir," kata Pak Ndul.

Agar dikenal banyak orang, awalnya konten-konten di-share di Facebook. Hanya saja, kontenya kala itu kurang banyak dikenal.

Namun setelah video cangkok pisang itu dibagikan seorang netizen dari Ngawi, ia mulai terkenal hingga pemirsanya di YouTube menjadi tiga jutaan orang.

Meski sudah dikenal banyak orang, Pak Ndul mengakui masih ada yang mencibirnya. Namun ia memaklumi dan menghadapinya secara dewasa.

Untuk YouTuber pemula, Pak Ndul mengimbau agar banyak belajar tutorial di YouTube dan Google. Ide itu muncul biasanya saat berdiskusi dengan timnya. Begitu muncul, ide langsung ditulis agar tidak lupa dan dijalani.

"Intinya gali potensi diri. Kalau sendiri susah maka bentuk tim dengan beberapa orang. Kalau boleh saya kasih saran bagi YouTuber pemula. Buat konten sendiri. Jangan re-upload. Kalau kita re-upload kita bisa suspended bahkan hilang," kata Pak Ndul

Pak Ndul yang sering mendengar konten-konten tentang sains seperti fisika, kuantum mekanik pun mengingatkan agar tidak lupa berbakti orang tua.

Bahkan, saat mulai serius sebagai YouTuber, ia meminta ibu kandungnya untuk menekan tombol publish video pertamanya di YouTube.

"Yang klik publish lima video pertama ibu saya langsung karena doa ibu," ujarnya.

Ia menambahkan awal mula berkecimpung youtuber dengan karakter Pak Ndul sudah bisa meraih uang Rp 1,5 juta. Dan saat ini, jumlah pendapatnya sudah bertambah terus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com