Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penjual Martabak Mini Menabung Rp 10.000 Per Hari demi Bangun Mushala untuk Anak-anak (1)

Kompas.com - 21/03/2019, 07:52 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Keterbatasan ekonomi dan penghasilan pas-pasan tidak membuat Sutarjo (45) membatasi diri untuk memberi.

Warga Dusun Tasutan, Desa Pojok, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, ini justru rela menyisihkan sebagian uang hasil jerih payahnya sebagai penjual jajanan anak-anak untuk mewujudkan pembangunan sebuah mushala di kampung halamannya. 

Sehari-hari, Sutarjo menjajakan martabak telur cetakan mini dengan mengendarai sepeda motor butut keliling desa.

Di jok belakang Honda Astrea Grand keluaran 1997 itu, ditaruhnya keranjang kayu kecil yang sudah dilengkapi kompor gas serta alat penggorengan.

Baca juga: Kisah Ketut Budiarsa Derita Penyakit Langka, Alami Patah Tulang hingga Ratusan Kali (1)

Saat ditemui Kompas.com, Sutarjo baru saja rampung beribadah shalat dzuhur di salah satu masjid di Kecamatan Tawangharjo. Dia selalu menghentikan sejenak rutinitasnya berjualan untuk bersujud menjalankan shalat.

"Selepas SMP, saya mondok di pesantren di Jawa Barat selama 10 tahun. Setelah itu, saya berjualan martabak telur mini di Cilacap dan mulai sisihkan uang dengan cita-cita kelak bisa bangun mushala," ungkap Sutarjo, Rabu (20/3/2019) siang.

Semula Sutarjo berdagang keliling dengan mengendarai motor bututnya di wilayah Kabupaten Cilacap, Jateng. Namun tahun 2003, dia mulai berjualan di Kabupaten Grobogan setelah memperistri Siti Maslahah (25), warga Kecamatan Tawangharjo, Grobogan.

"Setiap hari saya simpan Rp 10.000 dari keuntungan saya berjualan Rp 100.000. Sejak remaja berjualan martabak telur, keuntungan saya sisihkan hingga saat ini. Saya ingin anak-anak di kampung tidak melupakan shalat dan mengaji," tuturnya.

Mushala yang diidamkan Sutarjo belum seutuhnya rampung dan pembangunan terhenti karena masalah dana, Rabu (20/3/2019).‎KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Mushala yang diidamkan Sutarjo belum seutuhnya rampung dan pembangunan terhenti karena masalah dana, Rabu (20/3/2019).‎

Demi anak-anak

Ya, keinginan Sutarjo hendak membangun mushala adalah untuk menggugah hati anak-anak di desanya supaya rajin beribadah sejak dini dan terbiasa dekat dengan "Sang Khalik" sebelum beranjak dewasa.

Terlepas dari itu, Sutarjo tak berkenan hati menyaksikan para generasi muda enggan mengaji atau bahkan tak bisa mengaji. Sutarjo ingin memutus mata rantai buta huruf Hijaiyah di lingkungan tempat tinggalnya. 

Selama ini, Sutarjo dan istrinya, Siti Maslahah (25), adalah pelopor kecil pemberantasan buta aksara Al-Quran di desanya. Setiap sore, kedua sejoli ini mengajar anak-anak di desanya mengaji.

Baca juga: Kisah Nur, Pengemis yang Beraksi di Bogor Sejak Era Soeharto dan Disebut Miliki Mobil Pribadi

Sepulang berjualan martabak telur, Sutarjo dan istrinya seorang guru tak tetap itu membuka praktik belajar mengaji di ruang tamu rumahnya. 

Meski tak dibayar, Sutarjo dan istrinya tak mempersoalkan itu. Sampai akhirnya, rumah kecil berukuran 5 x 7 itu pun tak sanggup menampung puluhan anak-anak yang berniat belajar mengaji.

"Saya tak tega melihat generasi muda tak mengenal shalat dan mengaji. Karenanya, saya dan istri mengajak anak-anak belajar mengaji di rumah. Hanya inilah yang harus kuterapkan usai lama belajar di Ponpes. Alhamdulilah, perlahan puluhan anak berdatangan dan rumah menjadi sesak. Seumpama ada mushala, kami kan bisa mengajar anak-anak mengaji di sana dan menanamkan shalat 5 waktu," tutur Sutarjo.

"Rumah kami dipenuhi anak-anak yang mengaji. Bekal agama yang tertanam sejak lahir akan menciptakan pribadi yang baik dan Insya Allah melahirkan generasi yang berguna bagi Tanah Air. Meski saya tak punya apa-apa dan tak menjabat apa-apa, setidaknya saya membekali dasar agama dengan baik dan santun, saling menghargai dan membantu antar sesama serta tak lupa bersyukur kepada Allah SWT," ungkap Sutarjo kemudian.

 

BERSAMBUNG: Menabung Rp 10.000 Per Hari, Penjual Martabak Mini Akhirnya Bisa Bangun Mushala untuk Anak-anak (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com