BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Kementerian Perdagangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencari solusi soal maraknya aduan pinjaman online atau fintech.
Hal itu disampaikan Ridwan sewaktu menghadiri puncak peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (20/3/2019).
"Banyak komplain ke saya konsumen korban pinjaman online. karena itu enggak ada aturannya, belum jelas fintech itu," kata Emil, sapaan akrabnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut 60 Persen BUMDes di Jabar Mati
Emil menyebut, ada sekitar 20 persen komplain masyarakat yang ia terima melalui sosial medianya.
"Ada yang mau bunuh diri kan sempat laporan ke saya karena dipermalukan. Kalau dulu kan didatangi debt collector ya mungkin dilokalisir masalahnya orang enggak tahu kan, kalau sekarang ya dipermalukan. Lumayan dari yang masuk ke saya mungkin 20 persen fintech komplain," tuturnya.
Menurut Emil, adanya celah aturan membuat pinjaman online menjadi sisi gelap perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Oleh karena itu, ia berharap Kemendag dan OJK bisa membuat regulasi yang jelas terkait persoalan tersebut.
"Ini kan bahaya ya, sisi gelap dari digital ekonomi itu ada. Maka saya titipkan mudah-mudahan OJK dan Kementerian Perdagangan bisa mencarikan solusi," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.