Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Sebut 60 Persen BUMDes di Jabar Mati

Kompas.com - 20/03/2019, 13:25 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, 60 persen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mati.

Menurutnya, tak jelasnya target pasar jadi salah satu sebab utama.

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Emil itu tengah mencari formula baru dalam pengembangan BUMDes.

Salah satunya, mencari pembeli terlebih dahulu untuk menjamin produk BUMDes terjual.

"Kan sekarang BUMDes itu 60 persen mati, disuruh bikin BUMDes-nya bari bingung bikin apa jual kemana. Sekarang saya balik saya cari dulu sebagai gubernur pembelinya kaya Lulu Group baru cari dan bikin perusahaan di desa. Insya Allah eksperimen ini di tahun ini akan ada contohnya," ungkap Emil di Gedung Sate, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil: Jadi Kalau Ada Orang Mencap Banyak Kampanye, Sebenarnya Enggak Juga

Lulu Group merupakan salah satu perusahaan asal Timur Tengah yang berminat untuk membeli barang asal Jabar. Komitmen itu lahir sewaktu Emil berkunjung ke Uni Emirat Arab pekan lalu.

"Saya tanya ke Lulu mau enggak anda beli barang-barangnya itu produksi desa kami jadi one village one company nanti ke mereka juga, kemarin sudah deal. Misalkan kekurangan jagung, kekurangan apa. Ya sudah selama volumenya sepakat saya bikin perusahaannya di Cirebon di Majalengka di Cianjur. ini pola kita deal dulu dengan off-taker istilahnya pembeli, baru dibikin perusahaan di desa," papar Emil.

Emil juga telah menyampaikan rencana itu kepada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Ia pun berharap ada kontribusi lebih besar dari pemerintah pusat untuk mendorong produk UMKM lokal menembus pasar internasional.

"Sekarang kan kalau kami dorong sendiri dia bingung ekspornya pakai bank mana, mana prosedurnya, ke pelabuhan mana. Di sananya ditipu apa enggak kan, ini seringkali terjadi.

Ini polanya oleh saya sekarang diubah, pembelinya saya bawa ke Indonesia ya, saya suruh beresin ekspornya dan urusan di negaranya sehingga orang Jawa Barat tinggal volumenya sebanyak-banyaknya aja menjual ke pihak yang sudah dikurasi," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat Dedi Sopandi menuturkan, saat ini pihaknya akan mendata ulang jumlah BUMDes di Jabar.

Proses klasifikasi pun akan dilakukan dari segi permodalan pada setiap BUMDes

"Bahkan ada sekitar enam BUMDes yang modalnya di atas Rp 1 miliar. Nanti kami klasifikasi," ucapnya.

Tak hanya itu, skala pemasaran produk turut jadi sorotan. Pihaknya juga akan melibatkan relawan yang nantinya akan turut menilai potensi tiap desa.

"Itu yang kami pacu dan kembangkan," ujarnya. 

Kompas TV Tidak hanya proses izin yang dilakukan secara online, peran digital juga sudah merambah ke sektor pertanian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com