Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Hektare Padi di Polman Gagal Panen karena Kekeringan

Kompas.com - 20/03/2019, 11:05 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Ratusan hektare padi di Desa Tandung, Kecamatan Tinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dipastikan gagal panen tahun ini.

Tanaman padi yang ditanam para petani tidak kunjung berbuah lantaran tumbuh kerdil. Hal ini disinyalir karena sejak tanam, padi tidak mendapatkan suplai air yang cukup.

Salah satu petani penggarap di Desa Tandung, Zaenal Abidin mengungkapkan, padi tidak mendapatkan suplai air yang cukup sejak tanam karena area sawah mereka jarang dialiri air.

“Sawah tadah hujan, karena saluran irigasi tidak ada. Pasti ini gagal panen kalau sudah seperti ini kondisi sawahnya. Tanahnya retak-retak dan kering, apalagi sudah hampir 1 bulan tidak pernah ada hujan dan sawah di sini jarang terkena air,” kata Zaenal, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Kekeringan Ancam Ratusan Hektar Padi di Aceh Utara Gagal Panen

Petani setempat memperkirakan mengalami kerugian puluhan juta karena biaya operasional mulai dari tahap pengolahan bibit dan sarana produksi lainnya yang dikeluarkan petani tidak sedikit. Ini belum termasuk biaya pupuk, biaya garap, dan biaya lainnya.

“Dengan keadaan ini, kami hanya berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi, sebab ini sudah kesekian kalinya petani di Desa Tandung gagal panen. Salah satu penyebabnya tidak ada pengairan sawah,” ujar dia.

Basri, petani lainnya berharap pemerintah kabupaten bisa mencarikan solusi agar petani di wilayah perbatasan Majane-Polman ini tetap bisa produktif meski musim kering.

Ratusan hektar padi di Polman, sulawesi barat gagal panen karena mati kekeringanKOMPAS.Com Ratusan hektar padi di Polman, sulawesi barat gagal panen karena mati kekeringan

 

Petani berharap adanya bantuan sistem pompanisasi dengan mengairi sawah agar mereka tetap bisa panen meski musim kemarau.

“Minimal dibuatkan pompanisasi untuk mengairi areal sawah yang tak jauh dari sungai tinambung,” timpal Basri.

Baca juga: 2.177 Hektar Lahan Pertanian Terendam Banjir, Petani di Daerah Riau Ini Gagal Panen

Kepala Bidang Pertanian Lahan dan Air Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Polman, Andi Ibrahim Wela mengatakan, lokasi tersebut memang merupakan kawasan pertanian tanah dangkal dan sawah di lokasi tersebut hanya mengandalkan air hujan.

Namun, untuk membuat pompanisasi, harus direncanakan secara matang. Alasannya, butuh anggaran besar untuk mengairi ratusan hektare sawah di daerah tersebut.

Petani disebut sudah diimbau melalui penyuluh pertanian setempat agar mendekati musim kemarau tidak menanam padi, dan disarankan untuk menaman tanaman palawija.

“Jadi untuk sawah di sana itu, mudah-mudahan ada keajaiban untuk menurunkan hujan biar petani tidak rugi seratus persen,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com