CILACAP, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengidentifikasi dua siklon tropis yang mengepung Indonesia, Selasa (19/3/2019).
Kedua siklon tropis tersebut yakni "Savannah" di Samudera Hindia barat daya Lampung dan "Trevor" di Laut Karang selatan Papua Nugini.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap, Jawa Tengah, Rendi Krisnawan melalui keterangan tertulis mengungkapkan, kedua pusat badai ini memiliki tekanan diatas 950 hektopascal (hPa).
Dengan tekanan tersebut, kedua badai ini dapat berpengaruh pada kecepatan angin yang cukup signifikan.
"Kecepatan angin maksimum di sekitar badai dapat mencapai 25 knot, hal ini akan berdampak pada ketinggian gelombang laut di sejumlah wilayah," katanya.
Baca juga: Nekat Berenang saat Gelombang Tinggi, 2 Pemuda Terseret Arus Laut
Rendi menyebut, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, kecepatan angin tertinggi juga terpantau di Kepulauan Kepulauan Selayar - Sabalana, Kepulauan Tanimbar - Kepulauan Aru, Laut Arafuru bagian timur, Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud dan Laut Maluku
"Khusus di wilayah pesisir selatan Jawa dan Yogyakarta, gelombang diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter,” ujar dia.
Peringatan ini, kata Rendi, mulai berlaku sejak Selasa ini dan akan terus berlangsung hingga Jumat (22/3/2019).
Oleh sebab itu, pihaknya memberikan imbauan kepada masyarakat, nelayan, dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di laut selatan Jawa untuk meningkatkan kewaspadaan.
Dia merinci, untuk kapal nelayan yang beroperasi di perairan dangkal, kecepatan angin dapat mencapai 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter.
Sedangkan kapal tongkang dan feri, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter.
“Untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar, kecepatan angin dapat lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter,” ujar Rendi.