Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gerebek Pabrik Miras di Jombang saat Sedang Berproduksi

Kompas.com - 19/03/2019, 13:24 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Jombang Jawa Timur, menggerebek sebuah rumah di Dusun Gedangkeret, Desa Banjardowo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (18/3/2019) petang.

Penggerebekan dilakukan polisi, sebab rumah tersebut dicurigai sebagai tempat produksi minuman keras (miras). Dari rumah tersebut, polisi mengamankan dua orang.

Kasat Reserse dan Kriminal Polres Jombang, Ajun Komisaris Polisi Azi Pratas Guspitu mengungkapkan, kedua orang tersebut disergap polisi saat keduanya sedang memproduksi miras jenis arak.

Kedua pria yang disergap polisi saat memproduksi miras, yakni Lam (48), warga Semanding, Kabupaten Tuban dan Mul (32), warga Dusun Gedangkeret, Kabupaten Jombang.

Baca juga: KPH Cepu Gerebek Rumah Penimbunan Hasil Illegal Logging, Ini Temuannya

"Penggerebekan kita lakukan pada Senin (18/3/2019) petang. Sekitar pukul 17.00 WIB," ungkap Azi Pratas di Mapolres Jombang, Selasa (19/3/2019).

Dikatakan, polisi mendapatkan bukti yang cukup untuk menangkap Lam dan Mul. Saat disergap petugas di dalam rumah, kedua pelaku sedang bekerja memproduksi miras.

Selain kedapatan sedang memproduksi miras, ungkap Azi Pratas, kondisi di rumah yang digerebek juga mendukung adanya aktifitas produksi minuman keras.

Di rumah yang berada di ujung gang Dusun Gedangkeret Desa Banjardowo tersebut, sebut dia, terdapat peralatan penyulingan miras dan ratusan botol kosong.

Baca juga: BPOM Gerebek Gudang Kosmetik Ilegal, Sita Produk Senilai Rp 860 Juta

 

Botol tersebut rencana digunakan untuk mengemas miras jenis arak.

"Selain itu kami juga menemukan 1,5 liter (miras) arak siap edar. Barangnya kami amankan sebagai barang bukti," kata Azi Pratas. 

Sekali Produksi Hasilkan 98 Botol

AKP Azi Pratas Guspitu mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pelaku asal Kabupaten Tuban dan Jombang tersebut telah memproduksi miras jenis arak sejak enam bulan lalu.

Untuk memproduksi miras, keduanya memanfaatkan sebuah rumah 7 x 12 meter di Dusun Gedangkeret.

Oleh keduanya, rumah tersebut disulap menjadi tempat home industry miras dengan membaginya menjadi empat ruangan.

Baca juga: Polisi Gerebek Toko Obat Daftar G Berkedok Toko Kosmetik

Keempat ruangan, terbagi untuk ruang penyimpanan belasan drum berisi campuran air sumur, ragi dan gula aren, ruang untuk penyulingan, serta ruang untuk menyimpan botol miras siap edar dan ruang untuk menyimpan botol kosong.

"Pengakuan pelaku dalam sekali produksi bisa menghasilkan 98 botol miras," ungkap Azi Pratas.

Oleh kedua pelaku, lanjut Azi Pratas, miras dalam botol siap edar dikemas dalam satu kardus. "Setiap kardus yang berisi 12 botol dijual dengan harga Rp 300.000," ungkapnya.

Saat ini kedua pelaku ditahan di Mapolres Jombang dan sedang menjalani pemeriksaan penyidik. Polisi juga tengah menyelidiki siapa pemilik dari usaha produksi miras tersebut.

Baca juga: Warga Gerebek Rumah yang Diduga Tempat Produksi Oli Palsu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com