Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Jayapura Diminta Tak Percaya Isu Hoaks soal Banjir Susulan

Kompas.com - 18/03/2019, 19:53 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Banyak isu atau hoaks mengenai akan terjadinya banjir bandang susulan dan tsunami di sekitar wilayah Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, Provinsi Papua. Masyarakat diminta untuk tidak percaya akan isu tersebut.  

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG V Jayapura Suroto, Senin (18/3/2019). 

Ia menjelaskan dari hasil pemantauan satelit mereka, curah hujan memang masih turun di wilayah Kabupaten Jayapura dan sekitarnya. Akan tetapi hujan dengan kategori rendah atau rintik-rintik hingga tanggal 19 Maret 2019 mendatang.

“Dari hasil pemantauan kami dari satelit masih terlihat adanya jenis awan konvektif (cumulonimbus) yang dapat menyebabkan hujan terjadi dengan instensitas lebat. Namun curah hujan yang turun saat ini masih dalam kategori rendah dan diperkirakan hal itu terjadi hingga besok,” ungkap Suroto.

Baca juga: Ini Penyebab Lain Banjir Bandang di Sentani Jayapura, Selain Curah Hujan Tinggi

Akan tetapi, Suroto mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak percaya isu hoaks atau berita bohong yang saat ini banyak berkembang di tengah-tengah masyarakat.

“Memang benar banyak isu hoaks yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Tadi saja ada yang mengatakan akan terjadi banjir susulan dan juga tsunami. Saya harapkan masyarakat harus bijak dalam menerima pesan yang diteruskan ke telepon selulernya,” katanya.

Suroto meminta agar masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Akan tetapi masyarakat terus berhati-hati dalam menjalankan aktivitasnya.

“Kami harapkan masyarakat untuk mendatangi situs lengkap kami di media sosial. Karena kami terus meng-update informasi terkini. Sehingga kita bisa mengetahui kondisi saat ini. Dan kalau bisa masyarakat juga tak ikut meneruskan pesan yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga kita memutus informasi yang bohong,” pesannya.

Baca juga: Cerita Ayah yang Bayinya Tertimbun 14 Jam Pascabanjir Sentani Jayapura

Larangan "selfie" di lokasi bencana

Senada dengan Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M. Aidi meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi atas informasi yang sesat. 

“Kita juga terus mengabarkan informasi melalui media sosial dan juga media elektronik seperti radio, sehingga kita bisa menangkal isu hoaks yang meresahkan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengharapkan masyarakat untuk tak berbondong-bondong datang ke lokasi banjir apabila hanya untuk berpose atau mengabadikan musibah yang dialami masyarakat.

“Kalau hanya mau foto mending tidak usah datang. Karena hal itu dapat mengganggu proses evakuasi yang dilakukan tim relawan dan juga gabungan Basarnas yang ada di lokasi kejadian. Lebih baik mari kita mendoakan agar para korban dapat pulih secepatnya,” katanya.

Baca juga: Korban Tewas Bencana Banjir Bandang dan Longsor Jayapura Jadi 82 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com