MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi menggelar rekonstruksi penganiayaan yang menyebabkan kematian taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Aldama Putra Pongkala di Kampus II ATKP Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/3/2019).
Dalam rekonstruksi itu, Satreskrim Polrestabes Makassar menghadirkan tersangka Muhammad Rusdi (21) yang merupakan taruna tingkat 2 ATKP Makassar.
Pelda Daniel Pongkala, ayah dari Aldama juga turut menyaksikan rekonstruksi itu.
Baca juga: Keluarga Aldama Pertanyakan Pengungkapan Kematian Taruna ATKP Makassar
Adegan pertama dibuka dengan kedatangan Aldama di kampus ATKP Makassar dengan diantar oleh ayahnya menggunakan sepeda motor.
Korban saat naik motor tidak memakai helm. Hal ini terlihat oleh Rusdi, tersangka yang saat itu sedang duduk di atas gazebo bersama saksi lainnya yang juga teman seangkatannya yakni Rusdi Reinaldi dan Ruri.
Aldama yang melihat tiga rekannya turut mendatangi gazebo.
Pada adegan ketiga, Rusdi menanyakan mengapa Aldama tidak memakai helm saat dibonceng.
Aldama pun menjawab dan mengungkapkan dirinya saat itu dibonceng dan memakai motor besar.
"Ketemu sebentar yah," balas Rusdi.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, ada kurang lebih 47 adegan reka ulang yang diperagakan dalam rekonstruksi ini.
Dia menyebut rekonstruksi ini untuk menyinkronkan antara keterangan saksi-saksi dengan hasil autopsi korban.
"Itu yang kami perdalam, kami sinkronkan keterangan saksi satu sama lainnya sehingga tercapai sebuah rangkaian kejadian," ucap Indratmoko saat diwawancara wartawan di kampus ATKP Makassar di Jalan Salodung, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Baca juga: Diduga, Taruna ATKP Disiksa Makan Sabun dan Dianiaya di Dalam Kampus
Indratmoko menyebut, ada beberapa fakta baru yang ditemukan dalam beberapa adegan rekonstruksi yang dilaksanakan. Namun, ia masih enggan membeberkan temuan tersebut.
"Masih kami pelajari dulu terkait temuan tersebut. Untuk lengkapnya nanti setelah proses penyidikan nanti kita kabari," imbuhnya.
Seperti diketahui, Aldama Putra Pongkala meninggal dunia usai dianiaya oleh senioranya Muhammad Rusdi di sebuah barak Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar pada Minggu (3/2/2019) malam lalu.
Aldama diduga dianiaya hanya karena dia tidak menggunakan helm saat naik motor menuju kampusnya. Sebelum meninggal, Aldama sempat dilarikan ke klinik ATKP Makassar.