Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Taruna ATKP Makassar

Kompas.com - 18/03/2019, 18:28 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi menggelar rekonstruksi penganiayaan yang menyebabkan kematian taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Aldama Putra Pongkala di Kampus II ATKP Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/3/2019).

Dalam rekonstruksi itu, Satreskrim Polrestabes Makassar menghadirkan tersangka Muhammad Rusdi (21) yang merupakan taruna tingkat 2 ATKP Makassar.

Pelda Daniel Pongkala, ayah dari Aldama juga turut menyaksikan rekonstruksi itu.

Baca juga: Keluarga Aldama Pertanyakan Pengungkapan Kematian Taruna ATKP Makassar

Adegan pertama dibuka dengan kedatangan Aldama di kampus ATKP Makassar dengan diantar oleh ayahnya menggunakan sepeda motor.

Korban saat naik motor tidak memakai helm. Hal ini terlihat oleh Rusdi, tersangka yang saat itu sedang duduk di atas gazebo bersama saksi lainnya yang juga teman seangkatannya yakni Rusdi Reinaldi dan Ruri.

Aldama yang melihat tiga rekannya turut mendatangi gazebo.

Pada adegan ketiga, Rusdi menanyakan mengapa Aldama tidak memakai helm saat dibonceng.

Aldama pun menjawab dan mengungkapkan dirinya saat itu dibonceng dan memakai motor besar.

"Ketemu sebentar yah," balas Rusdi.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, ada kurang lebih 47 adegan reka ulang yang diperagakan dalam rekonstruksi ini.

Dia menyebut rekonstruksi ini untuk menyinkronkan antara keterangan saksi-saksi dengan hasil autopsi korban.

"Itu yang kami perdalam, kami sinkronkan keterangan saksi satu sama lainnya sehingga tercapai sebuah rangkaian kejadian," ucap Indratmoko saat diwawancara wartawan di kampus ATKP Makassar di Jalan Salodung, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Baca juga: Diduga, Taruna ATKP Disiksa Makan Sabun dan Dianiaya di Dalam Kampus

Indratmoko menyebut, ada beberapa fakta baru yang ditemukan dalam beberapa adegan rekonstruksi yang dilaksanakan. Namun, ia masih enggan membeberkan temuan tersebut.

"Masih kami pelajari dulu terkait temuan tersebut. Untuk lengkapnya nanti setelah proses penyidikan nanti kita kabari," imbuhnya.

Seperti diketahui, Aldama Putra Pongkala meninggal dunia usai dianiaya oleh senioranya Muhammad Rusdi di sebuah barak Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar pada Minggu (3/2/2019) malam lalu.

Aldama diduga dianiaya hanya karena dia tidak menggunakan helm saat naik motor menuju kampusnya. Sebelum meninggal, Aldama sempat dilarikan ke klinik ATKP Makassar.

Kompas TV Seorang bayi 5 bulan di Kampung Taruna, Sentani, Papua, terjebak banjir. Proses penyelamatan korban pun berlangsung dramatis. Detik-detik evakuasi terekam dalam video amatir dari Penerangan Kodam XVII Cendrawasih. Korban diselamatkan oleh Prajurit TNI dari Yonif Raider 751 Vira Jaya Sakti. Meski terjebak selama 6 jam dan terjepit reruntuhan kayu rumah, sang bayi dalam kondisi selamat. Evakuasi harus dilakukan hati-hati dengan menggergaji kayu yang menjepit korban. Berikut detik-detik penyelamatan sang bayi. #BanjirSentani #PenyelamatanKorbanBanjir #BanjirBandang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com