Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua Duga Banjir Bandang di Jayapura karena Pembalakan Liar

Kompas.com - 18/03/2019, 13:19 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura diduga akibat pembalakan liar yang terjadi di kawasan Pegunungan Cykloop.

"Bahkan, akibat pepohonan sudah ditebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab menyebabkan berbagai material, seperti bebatuan dan batang kayu serta lumpur, ikut terseret," kata Martuani di Jayapura seperti dikutip dari Antaranews, Minggu (17/3/2019).

Baca juga: Video Detik-detik Evakuasi Bayi 5 Bulan yang Terjepit Reruntuhan Pasca-banjir Sentani Jayapura

Banjir bandang yang terjadi Sabtu (16/3/2019) malam itu, disebabkan pepohonan di kawasan Cykloop sudah berkurang sehingga saat hujan deras mengguyur kawasan itu dapat menyebabkan banjir.

Martuani mengatakan. Gunung Cycloop merupakan kawasan hutan lindung yang seharusnya dijaga kelestariannya dan bukan sebaliknya ditebangi pepohonannya.

Baca juga: #PrayForSentani, Foto-foto Terkini Pasca-Banjir Bandang Sentani Jayapura

Oleh karena hutan lindung yang tidak dijaga kelestariannya, saat curah hujan tinggi menjadi penyebab banjir bandang yang bahkan mengakibatkan jatuhnya korban, termasuk harga benda.

“Ke depan diharapkan tidak lagi terjadi pembalakan karena dampak yang ditimbulkan dapat menyebabkan korban jiwa dan harta benda,” kata Irjen Pol Sormin.

Banjir bandang yang terjadi Sabtu (16/3/2019) malam mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com