Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: 42 Gempa Susulan Guncang Lombok

Kompas.com - 18/03/2019, 12:32 WIB
Karnia Septia,
Khairina

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 42 gempa susulan pascagempa magnitudo 5,8 mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (17/3/2019).

"Sampai dengan pukul 11.00 Wita sudah ada 42 gempa susulan," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (18/3/2019).

Beberapa gempa susulan masih dirasakan sebagian warga yang berada di Lombok.

Di antaranya, gempa bumi tektonik di wilayah Lombok Timur dengan magnitudo 3,9 yang terjadi Senin pagi, pukul 8.32 WITA.

Baca juga: Dua Warga Malaysia Tewas Akibat Longsor di Air Terjun Tiu Kelep Lombok

Hasil analisa BMKG menujukkan bahwa gempa bumi ini terletak pada koordinat 8,37 LS dan 116,55 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer barat laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 10 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

"Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Lombok Timur III MMI," terang Agus.

Sebelumnya, dua gempa beruntun mengguncang Lombok Timur dengan magnitudo 5, 8 Minggu (17/3/2019) pukul 14.07 WIB. Selang dua menit, gempa magnitudo 5,2 kembali mengguncang pukul 14.09 WIB.

BMKG mencatat gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh sesar turun (normal fault).

Gempa dirasakan kuat selama 2-5 detik di Lombok Timur. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Beberapa bangunan ada yang roboh dan rusak.

Kompas TV Warga Negara Malaysia yang tertimbun longsor di Air Terjun Kelep berhasil dievakuasi. Korban berhasil diselamatkan setelah 2 jam proses evakuasi yang melibatkan ratusan tim gabungan. Proses evakuasi pun menggunakan alat manual karena medan yang sangat sempit dan licin akibat guyuran hujan. Korban baru ditemukan dalam kondisi tewas dengan kondis terhimpit dua batu besar. Korban langsung dibawa ke rumah sakit Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sementara, untuk korban selamat lainnya dibawa ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Dari 24 wisatawan yang terjebak, tiga meninggal dunia dan 21 selamat. Dari 21 korban 14 WNA Malaysia selamat dan 7 merupakan WNI. #GempaLombok #GempadiLombok #WNITerjebakLongsor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com