Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Ledakan Bom, Wali Kota Sibolga Kecam Warga yang Cari Kesempatan di Tengah Bencana

Kompas.com - 16/03/2019, 22:29 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Hasil pendataan Pemerintah Kota Sibolga jumlah korban terdampak bom Sibolga sebanyak 161 Kepala Keluarga dan 155 rumah yang rusak.

Mereka kebanyakan adalah warga Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara. Pascaledakan, mereka menjadi pengungsi di tenda-tenda yang tersedia.

"Datanya nanti kita serahkan ke BNPT dan PUPR untuk mendapatkan bantuan tanggap darurat. Pendataan ini setelah lokasi dinyatakan aman dan warga diperbolehkan kembali ke rumahnya, Ternyata banyak rumah yang sudah rata dengan tanah," kata Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk lewat sambungan telepon saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (16/3/2019) malam.

Baca juga: Total Ada 7 Terduga Teroris yang Ditangkap Terkait Jaringan Husain di Sibolga

Dijelaskannya, Pemkot Sibolga hanya mendata kerusakan rumah berdasarkan tiga kategori yaitu rusak ringan, sedang, dan berat. Petugas kelurahan dan kepala lingkungan setempat yang mendata dan memverifikasinya.

Rusak berat berarti rumah harus dibangun kembali, sedangkan rusak sedang seperti pintu jebol dan atap hancur. Untuk rusak sedang dan ringan, akan dilakukan perbaikan selama satu atau dua minggu.

"Begitupun, ada saja warga yang mencari kesempatan di tengah bencana. Mengaku-ngaku, padahal rumahnya sudah rusak sebelum ledakan. Ini yang betul, yang 161 itu," ujar Syarfi.

"Ada orang kaya, dia ngaku ngungsi. Rumahnya bertingkat, hanya plafon yang bocor, beteriak-teriak minta bantuan. Ini orang gimana, sih... Kok, gak malu.." ungkapnya.

Baca juga: Diduga Jaringan Teroris Sibolga, Perempuan Asal Klaten Ditangkap Densus 88

Dari seluruh pengungsi, lanjut dia, sebagian sudah kembali ke rumah. Sebagian lagi memilih menempati tenda pengungsian dan menumpang di rumah sanak keluarga atau tetangganya. BNPT, Kementerian Sosial, dan Pemkot Sibolga saat ini sudah melaksanakan upaya pemulihan trauma.

"Sebagian warga sudah mulai hilang traumanya, kita coba hibur mereka agar kembali bangkit. Saya harap Sibolga bisa segera pulih. Saya mengecam tindakan teror ini, semoga tidak terulang lagi," ucap Syarfi.

Ditanya apa saja bantuan yang saat ini diterima para pengungsi, Syarfi bilang, selain logistik juga setiap KK mendapat uang sebanyak Rp 1 juta.

"Uang ini untuk bertahan sambil menunggu bantuan pemerintah," pungkasnya.

Baca juga: 5 Perkembangan Terbaru Setelah Ledakan dan Penangkapan Terduga Teroris di Sibolga

 

Akan ditinjau Presiden

Besok, Minggu (17/3/2019) pagi, Presiden Joko Widodo dan rombongan bertolak dari Lanud Soewondo, Medan menuju Bandara FL Tobing di Tapanuli Tengah.

Agendanya meresmikan Pelabuhan Sibolga dan menghadiri beberapa acara lainnya. Ditanya soal persiapan, Syarfi mengaku sudah maksimal.

"Ini diluar acara kenegaraan meresmikan pelabuhan. Beliau berkenan meninjau lokasi bencana, kita sudah koordinasi dengan Korem dan Paspampres. Kebetulan tenda pengungsi masih terpasang, belum kita buka, jadi besok di situ.." kata Syarfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com