KOMPAS.com - Kedua orangtua Zulfirman Syah hanya bisa menangis saat mendengar putranya terluka dalam aksi teror di Selandia Baru.
Nasrul (78) dan Yusni (72) diberitakan menangis hingga 1,5 jam setelah salah satu putranya memberitahukan kondisi Zulfirman.
Handra, kakak Zulfirman, mengatakan, dirinya sempat tidak langsung memberitahu tentang kondisi Zulfirman karena mengingat usia kedua orangtuanya.
Sementara itu, pihak keluarga berusaha meminta bantuan pemerintah untuk pergi melihat kondisi Zulfirman di Selandia Baru.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Nasrul (78) dan Yusni (72), syok dan menangis hampir 1,5 jam setelah mendengarkan informasi dari salah satu anaknya, Handra.
"Awalnya sempat saya rahasiakan. Namun, setelah melihat kondisi orangtua saya sudah siap, akhirnya tadi malam saya sampaikan juga informasi soal Zul," kata kakak korban, Handra, yang dihubungi Sabtu (16/3/2019).
Handra mengatakan, kondisi orangtuanya yang sudah uzur dan sakit membuat dirinya belum tega menyampaikan informasi tentang Zulfirman atau sering disapa Zul secepatnya.
"Ayah saya pernah menderita stroke ringan dan ibu sudah tua. Makanya sempat saya rahasiakan. Setelah saya katakan, mereka syok dan menangis. Syukur mereka sekarang masih kuat kendati kadang-kadang sempat juga menitikkan air mata," ujarnya.
Baca Juga: Berencana ke Selandia Baru, Keluarga Korban Penembakan Minta Bantuan Pemerintah
Handra mengatakan, seluruh keluarga akan berkumpul di rumah orangtuanya di Jalan Tanjung Indah III G8, Lapai, Padang.
"Hari ini, kakak-kakak saya akan datang ke rumah orangtua. Kami beradik kakak ada enam orang. Zul anak paling bungsu. Saya anak ke-5. Sementara kakak-kakak saya yang di Tanjung Pinang dan Palembang sudah dalam perjalanan menuju ke sini," katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan