Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahfud MD Peringatkan Romahurmuziy Soal "Dijejak" KPK

Kompas.com - 16/03/2019, 13:24 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD meminta penanganan kasus Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy atau Romy tidak dibawa-bawa ke ranah politik.

Penanganan kasus Romy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) murni penegakan hukum.

Hal itu disampaikan Mahfud di sela-sela kegiatan di kampus Universitas Semarang, Sabtu (16/3/2019).

"Sudah, kita tunggu proses hukumnya. Harus berjalan dan jangan berspekulasi bahwa ini tindakan politik. Ini murni hukum," kata Mahfud.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Romahurmuziy oleh KPK

"Kalau mau politik, siapa coba. Tidak mungkin ini operasinya Pak Prabowo. Begitu juga dengan Pak Jokowi. Jangan dikait-kaitkan dengan pilpres karena itu tidak bagus. Hukum harus tegak, baik ada pilpres maupun tidak ada pilpres.

"Ini murni hukum," kata Guru Besar Universitas Islam Indonesia ini.

Menurut Mahfud, KPK telah menunaikan tugasnya dengan baik.

Selain itu, Mahfud mengatakan, pihaknya telah mengingatkan Romy agar tidak meneruskan perbuatannya. Namun, peringatan itu terkesan diabaikan.

"Kalau substansi kasusnya, saya sudah pernah (mengingatkan), saya sudah tahu. Saya sudah beritahu dia," ujarnya.

"Tanggal 13 Agustus, saya beri tahu dia, 'Hai Anda itu hati-hati lho terjejak oleh KPK. Kemudian saya ketemu sama dia bersama Suharso Monoarfa dan Ali Hamdi. Saya katakan bahwa Romy itu sudah terjejak oleh KPK," katanya lagi.

Menurut Mahfud, Romy dan para temannya bertanya mengapa tidak melapor ke KPK. Dijawabnya, dia tidak perlu lapor karena KPK sudah tahu.

"Tapi rupanya enggak yakin dia. Akhirnya ya," katanya.

Baca juga: KPK Tetapkan Ketum PPP Romahurmuziy Tersangka

KPK menetapkan Romahurmuziy sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama.

Pengumuman penetapan tersangka tersebut disampaikan pimpinan KPK Laode M Syarif didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam jumpa pers di KPK, Sabtu (16/3/2019).

Menurut Laode, Romahurmuziy selaku anggota DPR diduga sebagai penerima suap dari HRS, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur dan MFQ, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.

Romy ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani rangkaian pemeriksaan setelah tertangkap tangan tim KPK, Jumat (15/3/2019). 

Kompas TV Saat keluar dari gedung KPK, Jakarta, Ketua Umum PPP, Romahurmuzy memberikan pernyataan bahwa dirinya merasa dijebak. Romy keluar dari gedung KPK Sabtu siang dengan menggunakan rompi tahanan KPK dan memakai kaca mata hitam. #OTTKPK#KPK#Romahurmuzy #Romy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com