Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Digital Diprediksi Sumbang PDB Indonesia hingga 155 Miliar Dollar AS pada 2025

Kompas.com - 15/03/2019, 21:31 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi digital akan menembus ratusan miliar dollar pada 2025 mendatang.

Diprediksi, ekonomi digital pada tahun tersebut menyumbang hingga 155 miliar dollar (USD) terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, saat kegiatan serah terima jabatan Kepala Bank Indonesia wilayah Jawa Tengah di Semarang, Jumat (15/3/2019).

"Ekonomi digital diproyeksikan menyumbang 155 miliar dolar AS terhadap PDB Indonesia dan mampu menambah 3,7 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2025," kata Sugeng, dalam acara tersebut.

Dijelaskan Sugeng, ke depan ada dua sumber pertumbuhan ekonomi baru, yaitu sektor pariwisata dengan 10 Bali Baru dan Digital Economy.

Baca juga: Soal Ekonomi Digital, Jokowi Sebut Sudah Minta Menteri Tak Bikin Aturan Aneh

Dalam hal ekonomi digital, masyarakat dapat meningkatkan produktivitas melalui inovasi dan teknologi. Perkembangan ekonomi digital  juga secara perlahan menggantikan ekonomi konvensional.

"Kita harus siap untuk beradaptasi dan memanfaatkan secara optimal perkembangan digitalisasi tersebut. Hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini telah memanfaatkan kemajuan digital," ujarnya.

BI mendorong agar perkembangan ekonomi digital dimanfaatkan betul untuk memajukan pelaku UMKM. Mereka dapat diperkuat dengan menjadi e-commerce dengan memasarkan produknya secara daring.

Menurut Sugeng, UMKM punya keuntungan secara demografis dan punya kontribusi besar terhadap pembentukan PDB.

"Kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional secara nilai maupun volume akan terus meningkat," tambahnya.

Sementara di sektor pariwisata dengan 10 Bali Baru siap untuk mendulang devisa dari wisatawan mancanegara yang berkunjung.

10 Destinasi terbaru antara lain Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, Tanjung Lesung, Labuan Bajo, Kepulauan Seribu, Gunung Bromo, Wakatobi, Tanjung Kelayang, dan Pulau Morotai.

"Pengembangan sektor pariwisata merupakan quick-win dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan untuk mengurangi defisit neraca transaksi berjalan," tambah Sugeng.

Sektor pariwisata dinilai punya potensi besar menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Arah pengembangan pariwisata ke depan juga digital tourism.

Tujuannya yaitu untuk meningkatkan aksesibilitas informasi, promosi secara digital maupun dukungan fasilitas digital pariwisata. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com