Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Adik Saya Sedang Shalat, Kenapa Tiba-tiba Ditembaki"

Kompas.com - 15/03/2019, 20:29 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Keluarga korban penembakan di Pusat Islam Linwood, Christchruch, Selandia Baru, meminta Pemerintah Selandia Baru menghukum pelaku seberat-beratnya.

"Adik saya Zulfirman Syah yang menjadi korban sedang menunaikan shalat. Kenapa tiba-tiba ditembaki. Dia dan anaknya menjadi korban," kata kakak korban, Handra yang ditemui di rumah kediaman orangtuanya di Jalan Tanjung Indah III G8, Lapai Padang, Sumatera Barat, Jumat (15/3/2019).

Handra menceritakan, ia pertama kali mendapat informasi dari istri Zulfirmansyah, Alta Marie. Zulfirman Syah dan anaknya menjadi korban penembakan teroris di Selandia Baru itu.

"Saya tahu setelah istri adik saya, Alta Marie menghubungi. Dia mengatakan Zulfirman Syah menjadi korban penembakan teroris itu," katanya.

Saat ini, Zulfirman Syah dan anaknya sudah mendapat perawatan dari rumah sakit. Zulfirman Syah sudah menjalani operasi pengeluaran peluru di tubuhnya.

"Kata istrinya, Zul sudah dioperasi pengeluaran peluru di tubuhnya. Mohon doanya supaya adik saya cepat sembuh. Adik saya hanya menunaikan shalat, kenapa tiba-tiba ditembak. Saya harap pelaku dihukum seberatnya," kata Handra.

Baca juga: WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru 2 Bulan Pindah dari Yogyakarta

Dua dari puluhan korban penembakan di Pusat Islam Linwood, Christchruch, Selandia Baru adalah Zulfirman Syah dan anaknya, kelahiran dari Padang, Sumatera Barat.

Handra mengatakan, kedua orangtuanya yang tinggal di Jalan Tanjung Indah III G8, Lapai, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat, masih belum mengetahui informasi anaknya menjadi korban penembakan.

Ia masih merahasiakan informasi itu dari kedua orangtuanya.

"Orangtua saya sakit jantung, mereka belum mengetahuinya. Saya takut kalau diberi tahu mereka jatuh sakit," kata Handra yang diwawancarai di luar rumahnya.

Handra mengatakan, Zulfirman Syah merupakan putra asli kelahiran Lapai. Masa kecilnya dihabiskan di Lapai dengan sekolah di SMP 12 Padang yang berada dekat dari rumahnya.

"Dia kuliah di Jogjakarta dan menikah dengan orang Amerika. Di Selandia Baru dia ikut istrinya yang kerja di sana," kata Handra.

Baca juga: Dua WNI yang Tertembak di Masjid Selandia Baru Berasal dari Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com