Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Baru Ajaran "Dunia Kiamat" di Ponorogo, Khofifah Minta Warga Tabbayun hingga Dugaan Motif Kriminal

Kompas.com - 15/03/2019, 18:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa angkat bicara terkait kasus 52 warga Kabupaten Ponorogo pindah ke Kabupaten Malang karena isu kiamat.

Menurut Khofifah, masih ada kerentanan di masyarakat ketika mendapatkan informasi-informasi dari orang baru.

Sementara itu, polisi mencari keberadaan Katimun, tokoh yang menyebarkan isu kiamat untuk dimintai keterangan terkait pernyataan dirinya tentang dunia kiamat.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Gubernur Khofifah: Mereka salah referensi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima anugerah perempuan satu digit dari Bamag LKKI di Kota Batu, Rabu (6/3/2019)KOMPAS.com/ANDI HARTIK Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima anugerah perempuan satu digit dari Bamag LKKI di Kota Batu, Rabu (6/3/2019)

Terkait kasus ajaran dunia kiamat, Gubernur Jatim Khofifah menyebut, 52 warga yang pindah ke Malang tersebut semestinya melakukan klarifikasi dan tabayyun.

"Atau mereka salah referensi. Sehingga ketika orang yang merasa menjadi panutan dalam hidupnya itu menyampaikan sesuatu, ya sudah, langsung percaya. Dianggap sebuah kebenaran," kata Khofifah, saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Rabu (13/3/2019) malam.

Khofifah mengatakan, setiap warga harus memiliki pikiran terbuka dan mau menerima masukan-masukan baru.

Dengan begitu, masyarakat tidak mudah dipengaruhi oleh informasi-informasi yang menyesatkan.

"Adanya fenomena ini, saya rasa menjadikan kita semua harus semakin banyak berkomunikasi dan bersapa dengan masyarakat," ucap Khofifah.

Baca Juga: Komentar Khofifah soal 52 Warga yang Percaya akan Ada Kiamat Lokal

2. MUI sesalkan warga mengungsi gara-gara isu kiamat

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, Najib HamidKOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, Najib Hamid

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Najib Hamid, mengaku heran dengan keputusan 52 warga Ponorogo yang mengungsi ke Malang. Dia lantas bertanya apa benar ada kiamat yang bersifat lokal?

"Bagaimana mereka memahami kalau di Ponorogo kiamat, tapi di Malang tidak, masak ada kiamat lokal?" kata dia Rabu (13/3/2019) di kantornya.

Peristiwa tersebut dianggapnya potret bahwa masih banyak warga Jawa Timur yang belum mengenyam pendidikan agama secara utuh.

"Ini bukan hanya tugas pemerintah, namun juga tugas semua warga negara untuk memberi pemahaman agama yang utuh," ujarnya.

Baca Juga: Pimpinan Muhammadiyah Jatim Heran Ada 52 Warga Percaya Kiamat Lokal

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com