Struktur bangunan baru itu terdiri dari empat lapis bata. Diperkirakan, struktur bangunan yang baru ditemukan merupakan bagian dari struktur bangunan yang ditemukan awal.
Sedangkan struktur bangunan yang ditemukan awal terdiri dari 18 susunan batu bata dengan tinggi sekitar dua meter dari permukaan tanah.
Baca Juga: Penggalian Situs Purbakala di Tol Pandaan-Malang Meluas
Pihak BPCB belum memastikan periodesasi bangunan purbakala di Sekarpuro, meskipun telah ditemukan struktur bangunan baru. Tim masih membutuhkan data penunjang lainnya untuk menentukan periodisasi situs tersebut.
"Sampai sekarang kita belum menemukan artefak penyerta untuk memastikan periodisasinya," jelasnya.
Arkeolog dari Universitas Negeri Malang yang juga Ketua Ikatan Ahli Arkeolog Indonesia (IAAI) Jawa Timur, Ismail Lutfi juga belum memastikan bentuk dan periodisasi struktur bangunan yang ditemukan.
Lutfi mengatakan, pihaknya masih terus mencari bentuk asli bangunan tersebut.
"Ini (struktur) sudah menyudut. Kalau terbukti menyudut lagi, kita ikuti lagi. Sampai menemui bentuknya," katanya.
Baca Juga: Struktur Bangunan Baru Ditemukan saat Ekskavasi Situs di Tol Pandaan-Malang
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai temuan situs purbakala di proyek Tol Pandaan-Malang menunjukkan bahwa Jawa Timur kaya situs bersejarah.
Dengan begitu, Emil mengajak semua pihak menyambut positif temuan situs purbakala itu.
"Temuan ini kita syukuri. Kita bahagia karena warisan budaya di Jawa Timur ini luar biasa," katanya saat menghadiri Rakor BPBD di Kota Malang, Rabu (13/3/2019).
Emil menganggap penemuan situs purbakala itu sebagai kejadian yang di luar perkiraan. Namun, pekerja proyek tol harus menghormati temuan itu karena yang ditemukan adalah barang arkeologi.
Baca Juga: Emil Dardak: Kita Syukuri Temuan Situs di Tol Pandaan-Malang
Warga Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, mendukung upaya BPCB Jawa Timur dalam mengekskavasi atau menggali temuan situs purbakala di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang.