Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleb Laamaly, Caleg Asal Alor Berjanji Tak Terima Gaji jika Terpilih

Kompas.com - 15/03/2019, 13:56 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kaleb Laamaly, calon anggota legislatif (caleg) untuk DPRD Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), asal Partai Demokrat, berjanji tidak akan menerima gaji jika terpilih pada Pemilu 2019.

Pria yang merupakan sarjana teologia asal Desa Pante Deere, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, itu akan menyerahkan semua gaji untuk masyarakat.

Janji itu bahkan dibuatkan dalam sebuah surat pernyataan dengan tulisan tangan Kaleb di atas materai dan ditandatangani juga oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor Denny Lalitan, lengkap dengan cap partai berlambang mercy itu.

Kaleb berkomitmen, semua gaji dan tunjangan selama lima tahun diberikan semuanya kepada masyarakat dari daerah pemilihannya.

"Semua gaji di DPRD, akan saya berikan semuanya kepada warga, khususnya pengurus di 60 anak ranting," ucap Kaleb kepada Kompas.com di Kupang, Kamis (7/3/2019) pekan lalu.

Sedangkan tunjangannya, kata Kaleb, akan diberikan jika ada masyarakat yang datang meminta bantuan.

Baca juga: Jadi Tersangka, Caleg PKS yang Cabuli Anaknya Dipecat Partai

Menurut Kaleb yang baru berusia 33 tahun itu, tujuannya maju menjadi anggota legislatif bukan berorientasi pada gaji, tapi demi kepentingan rakyat.

Kaleb mengaku, awalnya ketika dia diajak menjadi caleg oleh pimpinan Partai Demokrat di Alor, dia ingin membuat sesuatu yang baru dan belum pernah dibuat oleh banyak orang.

Apalagi, kata Kaleb, ia memiliki latar belakang sekolah calon pendeta dan akhirnya bergabung dalam partai politik, tentunya akan menjadi beban tersendiri saat berhadapan dengan masyarakat di Kabupaten Alor.

"Kebetulan kedua orangtua saya, yaitu bapa dan mama berprofesi sebagai seorang pendeta dan saya adalah anak tunggal, sehingga saya bersama orangtua, kemudian membuat tinjauan politik di dalam Al Kitab dan memang kesimpulannya tidak salah kalau saya ikut berpolitik," jelas Kaleb.

Kisah Nehemia

Kaleb yang menempati nomor urut 7 dan maju dari daerah pemilihan Alor 1 Kecamatan Kabola, Teluk Mutiara, itu terinspirasi tokoh Nehemia dalam Al Kitab.

Kaleb menyebut, Nehemia adalah seorang bupati dan pada masa kepemimpinannya dua periode yakni 12 tahun, tidak menerima gaji.

Haknya Nehemia, kata Kaleb, diberikan kepada masyarakat untuk pembangunan tembok Yerusalem.

"Yang unik dalam kisah itu, kok Nehemia terus diberkati rezeki yang berkelimpahan. Logikanya kalau dia kasih tentu akan berkurang, tapi ini malah bertambah rezekinya. Ini saya kaji dari sisi teologis, karena saya memang sekolah khusus pendeta," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com