Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Rumah Warga di Polewali Rusak Diterjang Puting Beliung

Kompas.com - 15/03/2019, 11:17 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


POLEWLAI MANDAR, KOMPAS.com – Angin puting beliung menerjang pemukiman padat penduduk di Mangeramba, Kelurahan Takatidung, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi barat, Kamis (14/3/2019) malam.

Akibat kejadian ini, dua rumah warga mengalami rusak parah, sementara rumah lainnya mengalami rusak ringan.

Umumnya, kerusakan rumah terdapat pada bagian rangka atap dan atapnya rusak.

Warga dilaporkan berhamburan keluar rumah saat kejadian tersebut berlangsung karena khawatir tertimpa reruntuhan atap.

Baca juga: Terkena Puting Beliung, 50 Unit Rumah di Sumba Timur Rusak

Hamidang (70), salah satu warga yang menjadi korban mengatakan, pada saat kejadian ia sedang tertidur lelap bersama suami dan anak-anaknya.

Tiba-tiba angin puting beliung datang dan menghantam rumahnya.

Seluruh rangka atap rumahnya hancur dan patah, sementara atap seng tua rumahnya beterbangan ke sana kemarin hingga mengenai rumah lain di sekitarnya.

"Kencang sekali angin, langsung bunyi atap. Saya langsung lari keluar rumah," kata Hamidah, Jumat (15/3/2019).

Tidak lama berselang, hujan deras turun hingga mengakibatkan bagaian ruang dalam rumah korban basah.

Hamidang mengatakan, rangka atap rumahnya sudah tidak dapat lagi digunakan sebab telah patah. Sementara, atapnya hacur digulung angin.

Hamidang mengaku, dia kini mengungsi sementara ke rumah tetangga karena rumahnya tidak memiliki atap.

Meski bencana alam ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Warga berharap, pemerintah memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak.

Baca juga: Puting Beliung Terjang Barru Sulsel, Puluhan Rumah Rusak, Satu Rata dengan Tanah

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Polman Muh Siri mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi dan melakukan pendataan korban.

Menurut Siri, besarnya bantuan yang akan diberikan kepada korban tergantung dari dampak kerusakan rumah.

"Beda beda, kami lihat dulu, apakah rusak berat, sedang atau ringan. Kami data dulu, baru kami laporkan dan akan berikan bantuan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com