Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-tewasnya 4 Wisatawan, Pemkab Magelang Tutup Sementara Seluruh Operator "Tubing"

Kompas.com - 14/03/2019, 23:18 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, Jawa Tengah, menutup sementara seluruh operator wisata river tubing yang ada di wilayah Magelang.

Penutupan tersebut menyusul musibah yang menewaskan empat wisatawan saat tubing di Sungai Gono, Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Rabu (13/3/2019).

Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Iwan Sutrisno mengatakan, penutupan ini tertuang dalam surat edaran bernomor 556/0805/19/2019 yang ditandatangani oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto.

"Atas perintah Pak Bupati (Magelang), kita sampaikan surat per hari ini, Kamis (14/3/2019), bahwa seluruh river tubing yang ada di Kabupaten Magelang ditutup sementara sampai waktu yang belum ditentukan sambil menunggu evaluasinya,” kata Iwan, dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis sore.

Baca juga: Fakta 4 Agen Wisata Tewas saat Tubing di Magelang, Terseret Banjir hingga Satu Korban Asal Malaysia

Iwan menjelaskan, penutupan ini diputuskan untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap sumber daya manusia (SDM), peralatan, dan memeriksa kembali kelayakan sarana dan prasarana wisata. Kemudian, untuk mengenali karakter sungai dan mitigasi bencana banjir bandang, tanah longsor dan sebagainya.

"Upayanya dengan menjaga daerah aliran sungai, melakukan pembersihan sungai dari sisa sampah dan perawatan drainase/saluran-saluran air," ujar Iwan.

Baca juga: Mengenal River Tubing dan Perkembangannya di Indonesia...

Ia menyebut ada 22 pengelola river tubing yang terdata di Disparpora Kabupaten Magelang. Sementara operator tubing yang dipakai rombongan korban yakni Little Ubud baru akan dilakukan pengecekan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Magelang.

“Pemerintah daerah prihatin dan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah itu. Dan itu menjadi pelajaran yang sangat-sangat berharga bagi kami,” tutur Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com