Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog Jokowi dengan Penerima PKH yang Bikin Hadirin Tertawa

Kompas.com - 14/03/2019, 21:18 WIB
Heru Dahnur ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Salah satu agendanya adalah meninjau sosialisasi penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Ibu-ibu sudah menerima PKH Tahap I di bulan Januari? Apakah dananya sudah masuk? Sudah habis atau masih ada sisanya?" tanya Jokowi mengawali sambutannya di auditorium STMIK Atma Luhur, Pangkal Pinang, Kamis (14/3/2019).

Presiden mengingatkan agar dana PKH digunakan untuk pendidikan dan gizi anak.

Para ibu penerima bantuan juga diingatkan agar mengelola penggunaan dana dengan bijak untuk kebutuhan pokok.

"Kalau sudah habis ya tidak apa-apa. Senang saya kalau habis asal digunakan untuk pendidikan anak-anak, membeli makanan bergizi. Jadi betul-betul harus ada perencanaannya. Untuk apa saja anggarannya," pesan presiden serius.

Baca juga: Di Bangka Belitung, Jokowi Menemui Penerima PKH dan BPNT

Orang nomor satu di Tanah Air tersebut kemudian mengundang secara acak tiga ibu penerima PKH ke podium.

Secara spontan mereka satu per satu menjawab pertanyaan-pertanyaan kepala negara terkait PKH. Saat tiba pada orang kedua, terjadilah dialog yang membuat seluruh hadirin tertawa dan bertepuk tangan.

"Nama saya Titik Suwarti. Seperti mimpi bertemu Pak Presiden. Biasanya saya hanya melihat di televisi. Sekarang melihat langsung. Deg-degan dekat bapak," ujar perempuan berjilbab itu.

Presiden kemudian bertanya berapa sisa saldo di tabungan dan melihat langsung buku tabungan yang dibawa Bu Titik.

"Ibu dapat berapa? Coba saya lihat tinggal berapa (saldonya). Nah, ini masih ada sisa Rp 580.000 di tabungan," tutur Presiden sambil membaca buku tabungan BNI milik Titik.

Kepada Presiden ia bercerita, sebagian uang PKH digunakan untuk membuat pempek ikan.

Ia menjual makanan tradisional ini untuk menambah pemasukan keluarga. Titik mengaku harus berjuang sendiri secara ekonomi karena ia sudah menjanda selama bertahun-tahun.

Setelah berdialog selama kurang lebih 15 menit, Presiden menyerahkan kenang-kenangan berupa foto selfie dengan presiden ke masing-masing ibu tadi dengan.

Menerima foto bersampul hitam dengan logo bertuliskan Istana Presiden, ketiga ibu itu tampak senang. Seraya bersalaman dan menyampaikan terima kasih mereka kembali ke tempat duduk masing-masing.

Sementara itu, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, bantuan sosial di Provinsi Bangka Belitung tahun 2019 sebesar Rp 33,73 miliar, yang terdiri dari PKH untuk 22.221 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Bantuan BPNT untuk 22.854 keluarga, dan beras sejahtera untuk 18.789 keluarga.

Baca juga: Beri Bantuan PKH, Jokowi Berharap Kisah Masa Kecilnya Tidak Terulang

Khusus untuk Kota Pangkal Pinang, Bansos Tahap I sebesar Rp 5,081 miliar diperuntukkan bagi 3.475 KPM PKH dan 5.350 keluarga penerima bansos BPNT .

"Di Provinsi Bangka Belitung terdapat sebanyak 147 SDM PKH. Tugas mereka melakukan pendampingan kepada seluruh KPM, baik proses awal penyaluran bantuan hingga pemanfaatan bantuan, sehingga pemanfaatannya sesuai dengan yang diharapkan pemerintah, demi kesejahteraan KPM sehingga pada saatnya mereka tergraduasi," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com