Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rumahnya Digoyang Banjir, Nurdiati Berteriak Minta Anaknya Keluar

Kompas.com - 14/03/2019, 15:06 WIB
Amran Amir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com - Nurdiati, salah satu pemilik rumah yang terbawa banjir di Desa Bolong, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menceritakan detik-detik banjir yang menerjang tempat tinggalnya, Rabu (14/3/2019).

Nurdiati mengatakan, saat banjir menerjang, ia berada di luar dan melihat rumahnya bergoyang tergerus banjir. Sontak Nurdiati berteriak menyuruh anaknya yang masih berada di dalam rumah untuk keluar.

“Waktu banjir saya diluar rumah dan saya lihat kondisi rumah sudah goyang perlahan karena bagian dapur sudah tergerus air, saya pun menyuruh anak saya keluar rumah,” kata Nurdiati saat ditemui di lokasi, Kamis (14/03/2019). 

Pasca-banjir yang menghantam tiga unit rumah, salah satunya milik Nudiati, para penghuninya mengungsi ke tetangga.

Tiga rumah yang dihantam banjir tersebut satu di antaranya hanyut terbawa air, sementara dua rumah yang tersisa kini mulai dibenahi Pemerintah Kabupaten Luwu bersama TNI, polisi dan warga.

Baca juga: Sungai Makawa Meluap, 300 Rumah Terendam Banjir, 3 Lainnya Rusak

Dua rumah warga yang rusak tersebut sebagian telah terbawa air yakni pada bagian dapur dan masih terancam ambruk jika banjir kembali melanda.

Nurdiati mengatakan, untuk menyambung hidupnya, ia dan keluarganya terpaksa harus mengungsi di rumah tetangga.

“Untuk sementara kami mengungsi di rumah keluarga, dan kami pindahkan dulu barang-barang yang masih bisa diselamatkan karena bagian belakang rumah sudah terancam ambruk semuanya, bahkan sebagian sudah kosong tergerus air di bawahnya,” ucap ibu yang memiliki satu orang anak ini.

Nurdiati berharap pemerintah segera membantu memperbaiki rumahnya karena khawatir banjir masih akan terjadi.

“Kami harap pemerintah bisa membantu memperbaiki rumah kami dan sungainya ditanggul,” harapnya.

Pantauan di lokasi, petugas dari Pemerintah Kabupaten Luwu mulai membenahi Sungai Makawa, salah satu penyebab banjir, dengan menurunkan satu unit alat berat. Pembenahan dilakukan dengan memindahkan arus agar air tidak menghantam rumah warga. Hal itu merupakan penanganan darurat atau bersifat sementara.

Baca juga: 4 Wisatawan Tewas Diterjang Banjir Saat Tubing di Kali Gono Magelang

Kepala Desa Bolong, Gazali mengatakan, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Luwu segera memperbaiki Sungai Makawa dengan memasang tanggul atau bronjong di bibir sungai agar tidak tergerus sehingga jalan di pinggirnya tidak rusak.

“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Luwu segera memperbaiki atau menanggul sungai karena jarak jalan dengan bibir sungai tinggal 5 meter, khawatir bisa putus jika dibiarkan,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com