Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Berhenti Beroperasi 2 Kapal Trawl Dibakar Nelayan

Kompas.com - 14/03/2019, 12:54 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak dua unit kapal trawl dibakar oleh sejumlah nelayan tradisional di Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu, Kamis (14/3/2019).

Kronologis kejadian sekitar pukul 08.30 WIB sebanyak enam kapal trawl melepas pukat harimau di tengah laut.

Info beroperasinya pukat harimau sudah lama diketahui nelayan tradisional namun tidak ada tindakan tegas dari pemerintah.

Sejumlah nelayan tradisional akhirnya melakukan penyergapan terhadap 6 kapal pukat harimau tersebut. Hasil penyergapan empat kapal melarikan diri, dua kapal pukat harimau ditangkap lalu dibakar.

Baca juga: Konflik karena Penggunaan Trawl, Tiga Kapal Nelayan Disandera

Sekitar dua orang Anak Buah Kapal (ABK) kapal trawl diamankan warga lalu diserahkan ke polisi.

Tak ingin kondisi memanas polisi bergerak cepat melakukan antisipasi pengamanan di perkampungan nelayan, Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu.

Ketua Kelompok Nelayan, Kelurahan Malabero, Ujang Joker membenarkan peristiwa itu. Saat ini ia berusaha menenangkan nelayan tradisional yang bersikap anarkis.

"Teman-teman (nelayan) sudah ditenangkan. Kami akan melaporkan aktivitas nelayan trawl ke Polda Bengkulu agar mereka diusut secara hukum," ujar Ujang.

Baca juga: Nelayan di Bengkulu Sita Tiga Trawl di Tengah Laut

Sementara di lokasi kejadian sejumlah nelayan tradisional masih terlihat membawa pedang, samurai berseliweran.

Petugas kepolisian tampak berjaga-jaga disertai sejumlah aparat TNI.

Frustrasi Nelayan akibat Trawl

Aktifitas trawl di perairan Bengkulu berlangsung cukup lama, belum ditemukan formula jitu agar tindakan melanggar hukum tersebut dihentikan.

"Kami sudah frustrasi dengan trawl, tsngkapan berkurang, terumbu karang rusak. Permasalahan ini sudah disampaikan pada pemerintah bahkan menteri namun tak tuntas juga," sebut beberapa nelayan Kelurahan Malabero.

Baca juga: Hari Nelayan di Bengkulu Dimeriahkan Parade Kapal Tolak Trawl

Sebelumnya pada 1974 bentrok berdarah antara nelayan tradisional dan trawl di Bengkulu sempat pecah. Nelayan trafisional membakar sejumlah kapal trawl di tengah laut.

Kasus serupa juga sempat terjadi pada tahun 1980, hingga tahun 2000-an ketegangan kedua pihak tetus terjadi.

"Kami minta pemerintah tegas, itu saja," demikian nelayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com