Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir dan Tanah Longsor di Batanguru Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 13/03/2019, 11:50 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com – Warga Batanguru, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa yang menjadi korban longsor dan banjir bandang saat ini kesulitan mengakses air bersih untuk membersihkan rumahnya dari endapan material lumpur.

Para warga akhirnya mengakses air selokan untuk mencuci perabotan dan pakaian mereka. 

Salah satu warga bernama Viola mengatakan, dia terpaksa menggunakan sumber air irigasi dari areal persawahan untuk mencuci berbagai jenis pakaian dan perabotan rumah yang terendam lumpur.  Padahal, air irigasi sawah tersebut kotor. 

"Endapan lumpur hingga 50 cm dan sudah mulai mengeras. Tidak ada air bersih yang cukup untuk membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa saat banjir bandang," kata Viola kepada Kompas.com, Rabu (13/3/2019). 

Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Mamasa, 6 Rumah Ambruk

Menurut perkiraannya, dibutuhkan waktu dua minggu untuk membersihkan rumahnya dari lumpur dan sampah. Para warga bekerja sendiri-sendiri untuk membersihkan rumahnya karena tidak ada relawan yang membantu. 

Jaringan listrik

Jaringan listrik di empat dusun di Batanguru juga belum normal sepenuhnya lantaran perbaikan turbin yang rusak akibat banjir masih berlangsung. 

Tola, salah satu warga mengatakan saat ini dia harus menggunakan penerangan dari lilin, atau dari sabut kelapa dengan solar sebagai penerangan di malam hari.

“Kami belum tahu sampai kapan lampu menyala karena masih terus diperbaiki,” jelas Tola. 

Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Manggarai Barat, 8 Orang Hilang

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan longsor menerjang Desa Batanguru, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (7/3/2019) petang.

Enam rumah warga di sepanjang bantaran Sungai Batanguru ambruk dihantam banjir dan tanah longsor. Sementara sejumlah jalan antar-kecamatan dan desa putus total akibat tertimbun material longsor dan pohon tumbang.

Banjir ini dipicu akibat Sungai Batanguru yang membelah Kecamatan sumarorong di wilayah tersebut meluap hingga merendam pemukiman di sepanjang muara sungai.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa mengakhiri masa tanggap darurat bencana di Batanguru pada Minggu (10/3/2019).

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang di Bogor Sebabkan Pohon Tumbang, Banjir dan Longsor

Kepala BPBD Mamasa, Daud Sattu menjelaskan, masa tanggap darurat ditetapkan hanya tiga hari, terhitung sejak 3-10 Maret 2019 dan tidak dilakukan perpanjangan.

Alasan tidak dilakukan perpanjangan masa tanggap darurat kata Daud, karena aktivitas masyarakat sudah mulai kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com