KOMPAS.com - Terduga teroris asal Sibolga, Husain alias Abu Hamzah, diduga terkait jaringan teroris di Lampung, Sumatera Selatan.
Selain itu, menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Husain juga diduga kuat berafiliasi dengan kelompok ISIS.
Menurut Kapolri, penangkapan Husain tidak ada kaitan dengan Pilpres 2019 dan kunjungan Presiden Joko Widodo di wilayah Sumatera Utara.
Berikut ini fakta lengkap penangkapan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Sibolga:
Dua kali ledakan bom berturut-turut terjadi di sekitar Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Siboga, Sumatera Utara, Rabu (13/3/2019) pukul 01.20 WIB.
Dilansir dari Antara, suara ledakan bom yang cukup keras dari rumah Husain alias Abu Hamzah membuat warga sekitar berhamburan menyelamatkan diri.
Setelah ledakan terdengar, tampak kebulan asap tebal terlihat di sekitar atas rumah terduga teroris.
Petugaspun langsung bergerak untuk melakukan pengecekan ke lokasi ledakan bom. Sementara, warga langsung diminta mundur agar tidak mendekat ke lokasi.
Baca Juga: 2 Ledakan Terjadi di Sekitar Rumah Terduga Teroris di Sibolga
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, penangkapan terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, tidak terkait dengan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke suatu daerah.
"Saya tegaskan kembali bahwa penangkapan pelaku teroris ini tidak ada kaitannya dengan pemilu dan kunjungan presiden," kata Tito, kepada wartawan, usai menghadiri kegiatan silahturahim di Pondok Pesantren Al Kautsar di Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019) malam.
Sebelumnya, Jokowi dikabarkan akan mengunjungi Sumatera Utara. Tito juga menegaskan bahwa kejadian di Sibolga tidak ada hubungannya dengan pemilihan umum.
Baca Juga: Kapolri: Penangkapan Pelaku Teroris Tidak Ada Kaitannya dengan Pemilu dan Kunjungan Presiden
Tito mengatakan, sampai Selasa malam, Tim Densus 88 Mabes Polri masih terus melakukan upaya negosiasi terhadap istri terduga teroris yang ada di Sibolga, Sumatera Utara.