PEKANBARU, KOMPAS.com - Pemadaman api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pelalawan, Riau, masih terus diupayakan.
Pemadaman dilakukan oleh petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Manggala Agni, BPBD, masyarakat, serta dibantu petugas pemadam dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS).
Pemadaman karhutla memasuki hari kedelapan, Selasa (12/3/2019).
Kini, petugas cukup kesulitan untuk memadamkan api karena titik api berada di hutan tanah gambut yang masih alami dan merupakan milik PT SSS di Desa Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan.
Baca juga: Karhutla di Pelalawan Riau Makin Parah, Asap Putih Mengepul
Bermacam cara dilakukan petugas untuk memadamkan api di dalam gambut yang kedalamannya sekitar lima meter.
Selain menggunakan mesin pompa air, petugas gabungan sesekali juga menggunakan kayu apabila api kembali menyala ke permukaan gambut tersebut.
"Cukup sulit karena api di dalam gambut. Di sini gambut dalam, dibandingkan dengan lahan yang sudah terbakar," aku Kepala Manggala Agni Daops Rengat Ismail Hasibuan saat berbincang dengan Kompas.com di sekitar lokasi kebakaran hutan, Selasa.
Untuk memadamkan titik api, kata dia, penyiraman dilakukan dengan total, bahkan tanah gambut dibuat seperti bubur.
Setelah api dipastikan padam, baru bisa ditinggal, dan dilanjutkan pemadaman titik api lainnya.
"Sekarang hanya pemadaman titik api di dalam gambut. Sebagian besar api sudah berhasil kami padamkan. Hanya saja masih ada sisa-sisa kebakaran yang mengeluarkan asap cukup parah. Tapi, alhamdulillah asap jauh berkurang dari sebelumnya," tutur Ismail.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan