Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Rahmayadi: Kalau Bisa, Saya Tandatangani Ekspor Setiap Tiga Hari...

Kompas.com - 12/03/2019, 08:17 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Bertemu dengan seluruh camat dan kepala desa se-Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memotivasi para aparatur pemerintahan itu agar meningkatkan sumber daya manusia untuk kesejahteraan rakyat.

Apalagi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam daerah ini yang cukup berlimpah.

"Tambah ekspor sayur, ini daerah yang subur. Kabupaten ini harus bisa mengelola potensi pertanian secara maksimal dan menjadikan para petani hidup sejahtera. Ayo para camat, kepala desa, perhatikan rakyatmu," kata Edy dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Kompas.com pada Senin (11/3/2019).

Dalam pengelolaan sumber daya alam, dia bilang, perhatian pemerintah provinsi kepada Humbahas cukup besar karena sektor pertanian menjadi andalan.

Baca juga: Edy Rahmayadi: Yang Penting Petani Jujur, Jangan Diakal-akali...

"Permintaan bantuan pertanian nanti kita bahas bersama jajaran di provinsi. Cerita pertanian ini, kalau Humbahas minta 100 ekor kerbau, saya minta ada bantuan 500 kerbau di sini," ucapnya.

Tujuannya, selain untuk mengembangkan peternakan, juga mendukung penyediaan pupuk organik melalui kotoran hewan.

Dengan demikian, produksi pertanian yang berkualitas bisa dihasilkan. Muaranya adalah mendorong peningkatan ekspor sayuran, setidaknya ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Kalau bisa, saya tandatangani ekspor setiap tiga hari. Tapi pakai pupuk organik, tak boleh pakai pestisida. Makanya saya mau ada kerbau, kotorannya bisa jadi pupuk. Itu makanya kita mau buat pabrik pupuk di sini," kata Edy.

Baca juga: Edy Rahmayadi: APBD Sumut 2023 Diproyeksi Rp 18 Triliun Bukan Wacana

Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor menjawab, saat ini sejumlah komoditi terus dibudidayakan dan menjadi andalan seperti jagung, cabai, padi, kentang, bawang, dan lainnya.

"Harga jagung sudah lumayan baik sekarang, kita berharap Humbahas jadi pusat pangan nasional. Kita harap pertanian lebih maju, supaya anak kita nanti tidak mencari kerja ke daerah lain atau kota besar," kata Dosmar.

Disampaikannya pula, kondisi harga kopi di petani jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga kopi di warung. Begitu juga pupuk yang langka di masyarakat.

"Kami juga meminta pemerintah provinsi memperhatikan sektor pendidikan, pariwisata dan infrastruktur," imbuhnya sambil menyerahkan proposal bantuan kepada gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com