Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Karhutla, Kabut Asap Selimuti Permukiman Warga Teluk Meranti

Kompas.com - 11/03/2019, 19:13 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, belum bisa diatasi. Kebakaran lahan gambut tersebut mengakibatkan permukiman warga diselimuti kabut asap.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (11/3/2019) sore, kabut asap kian menebal di wilayah Kecamatan Teluk Meranti.

Baca juga: Pemerintah Upayakan Bantu Warga yang Kebunnya Terbakar akibat Karhutla di Kepulauan di Meranti

Kabut asap juga tampak mengarah ke wilayah Kecamatan Bunut, yang berbatasan dengan Teluk Meranti. Sejumlah warga yang melintas di jalan belum tampak mengenakan masker.

"Sore ini paling parah. Sebelumnya enggak separah seperti ini," ujar Ujang (24), salah satu warga yang ditemui Kompas.com, di lokasi, Senin.

Baca juga: Dampak Karhutla 1,485 Lahan Terbakar Sejak Januari hingga Maret

Hal yang sama disampaikan warga lainnya, Edi Putra (30). Edi mengatkan, kabut asap berasal dari kebakaran lahan di Kecamatan Teluk Meranti.

"Kebakaran tak jauh dari sini, banyak petugas pemadam di sana sekarang," ujar Edi.

Mereka mengaku belum merasakan dampak dari kabut asap tersebut.

"Belum ada dampak rasanya. Karena kabut asap juga baru-baru ini muncul. Kami juga belum ada pakai masker," katanya.

Kebakaran lahan gambut terjadi di lahan milik PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) di Desa Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau. Hingga saat ini api belum berhasil dipadamkan.

Tim gabungan dari TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, masyarakat dan perusahaan terus berupaya memadamkan api.

Kebakaran sebelumnya terjadi sepekan yang lalu di lahan masyarakat di Desa Pangkalan Terap. Kemudian api meluas hingga ke lahan perusahaan sawit tersebut. Sementara luas lahan yang terbakar sekitar tujuh hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com