Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Foto Jokowi-Ma'ruf di Produk Kondom, Relawan Jokowi Desak Polisi hingga Kampanye Hitam yang Kebablasan

Kompas.com - 11/03/2019, 08:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Foto bergambar Jokowi-Ma'ruf di produk alat kontrasepsi dianggap sebagai bentuk kampanye hitam yang merendahkan bangsa Indonesia. 

Foto tersebut beredar di media sosial dan grup WhatsApp pada Sabtu (9/3/2019). Sejumlah tokoh dari Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan para relawan mendesak polisi untuk menangkap pelakunya.

Aria Bima, Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, menyebut foto tersebut telah melecehkan calon simbol negara.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Relawan protes foto Jokowi-Ma'ruf dibungkus produk kondom

Ilustrasi media sosial membuat stresHighwaystarz-Photography Ilustrasi media sosial membuat stres

Foto produk kondom dibungkus paket bergambar capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin beredar di media sosial dan grup-grup WhatsApp.

Relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut gambar-gambar tersebut merupakan bantuk kampanye hitam.

"Paket kondom bergambar Jokowi-Ma'ruf Amin itu fitnah kejam. Kami mengutuk keras karena sebagai bentuk kampanye hitam," kata Ketua Bravo-5 Jawa Timur Ubaidillah Amin, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (9/3/2019) sore.

Cara-cara kampanye hitam seperti menyebar kondom disebutnya akan merusak tatanan demokrasi.

"Saya yakin ini sama dengan emak-emak yang berkampanye azan di Karawang dan isu pendidikan agama akan dihilangkan," ujarnya.

Baca Juga: Beredar Produk Kondom Bergambar Jokowi-Ma'ruf Amin, Relawan Sebut Kampanye Hitam

2. Relawan desak polisi usut tuntas 

Sejumlah relawan Jokowi-Maruf Amin meneriakkan yel-yel saat nonton bareng Debat Pertama Capres dan Cawapres 2019 di Desa Cirangkong, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (17/01/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.Muhamad Ibnu Chazar Sejumlah relawan Jokowi-Maruf Amin meneriakkan yel-yel saat nonton bareng Debat Pertama Capres dan Cawapres 2019 di Desa Cirangkong, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (17/01/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

Koordinator Nasional Muda-Mudi Indonesia Nurul Huda menilai, beredarnya foto kondom bergambar pasangan capres nomor urut 01 Joko Widodo- KH Ma’ruf Amin di media sosial telah merusak moral bangsa.

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Hudan ini menyatakan, MMI sebagai salah satu relawan muda pendukung Jokowi-Ma'ruf mengecam kampanye seperti itu dan meminta aparat kepolisian mengusutnya.

“Dalam posisinya sebagai pasangan capres-cawapres pun, beliau-beliau adalah tokoh panutan. Mereka putra terbaik bangsa yang sedang diusung jadi pemimpin bangsa ini. Sangat biadab jika disandingkan dengan alat kontrasepsi,” kata Huda.

Baca JugaMMI Desak Polisi Usut Pembuat Kondom Gambar Jokowi-Ma'ruf Amin

3. Dianggap sebagai kampanye hitam yang keji

Relawan pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-JK melakukan aksi Gerakan 1000 Rupiah Jokowi-JK di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Minggu, (25/5/2014). Gerakan seribu rupiah tersebut bertujuan untuk membantu pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan budaya gotong royong dan tolak politik uang. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Relawan pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-JK melakukan aksi Gerakan 1000 Rupiah Jokowi-JK di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Minggu, (25/5/2014). Gerakan seribu rupiah tersebut bertujuan untuk membantu pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan budaya gotong royong dan tolak politik uang.

Koordinator MMI Nurul Huda menyatakan, Jokowi sebagai presiden adalah simbol negara. Sementara Kiai Ma’ruf sebagai ulama adalah simbol moral bangsa. Sangat tak elok, bahkan keji jika foto mereka dijadikan bungkus dan merek kondom.

Kampanye hitam semacam itu tak hanya bertujuan merusak citra Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin, tapi juga bisa berdampak pada rusaknya moral bangsa,” kata Huda melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (10/3/2019) malam.

Seperti diketahui, foto Jokowi-Ma'ruf yang ada di bungkus produk kondom beredar luas sejak Sabtu (9/3/2019).

Baca Juga: Tanggapi Kampanye Hitam, Moeldoko Sebut Banyak yang Kehilangan Logika

4. Melecehkan calon simbol negara

Pasangan capres cawapres nomor urut 02 saat tiba di Hotel Bidakara, tempat berlangsungnya debat capres dan cawapres, Kamis (17/1/2019)Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado Pasangan capres cawapres nomor urut 02 saat tiba di Hotel Bidakara, tempat berlangsungnya debat capres dan cawapres, Kamis (17/1/2019)

Direktur Program Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima, menilai, foto produk kondom di bungkus paket bergambar capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin yang beredar di grup-grup WhatsApp telah merendahkan martabat bangsa.

Pasalnya, Jokowi dan Ma'ruf Amin adalah calon simbol negara. Begitu juga dengan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

"Pak Jokowi bukan simbolnya partai pengusung dan relawannya. Begitu juga dengan Pak Prabowo, bukan simbol partai dan pengusungnya. Mereka calon simbol negara," kata Bima dalam acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (10/3/2019).

Aria Bima mengatakan, jangan sampai ada hal-hal yang malah merendahkan martabat bangsa.

"Kalau kita tidak bisa menghormati para pemimpinnya sendiri, bangsanya juga tidak akan bisa hormat. Jadi, itu tidak lagi bisa memahami bagaimana keadaban bangsa ini harus kita jaga," ujarnya.

Baca Juga: Beredar Kondom Bergambar Jokowi-Ma'ruf Amin, TKN: Itu Merendahkan Martabat Bangsa

5. TKN akan telusuri kasus foto Jokowi-Ma'ruf di produk kondom

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin Erick Thohir menghadiri deklarasi dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Maruf Amin yang dilakukan oleh Relawan Perempuan Bandung 01 Bersatu Optimis Indonesia Maju  di Gor Padjajaran, Kota Bandung, Minggu (10/3/2019).  KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA. Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin Erick Thohir menghadiri deklarasi dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Maruf Amin yang dilakukan oleh Relawan Perempuan Bandung 01 Bersatu Optimis Indonesia Maju di Gor Padjajaran, Kota Bandung, Minggu (10/3/2019).

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional ( TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menyayangkan kampanye hitam berupa kondom dengan bungkus foto Jokowi-Ma'ruf yang beredar di media sosial.

"Sudah keterlaluan cara-cara kampanye hitam yang dilakukan untuk mendiskreditkan pasangan kami. Mereka sudah tidak memiliki cara untuk mengalahkan kami kecuali dengan cara-cara seperti itu," ujar Ace melalui keterangan tertulis, Minggu (10/3/2019).

Menurut dia, kampanye hitam ini masih ada hubungannya dengan fitnah bahwa Jokowi-Ma'ruf mendukung LGBT.

Dia merujuk pada video viral kampanye hitam yang dilakukan ibu-ibu dengan menyebut bahwa pernikahan sejenis akan diperbolehkan jika Jokowi-Ma'ruf terpilih.

"Kami akan menelusuri siapa pihak-pihak yang melakukan itu. Kami akan pastikan mengambil langkah hukum apabila pelakunya teridentifikasi. Kami minta kepolisian untuk mengusut siapa pelaku kampanye hitam tersebut," kata Ace.

Baca Juga: TKN: Sudah Keterlaluan Kampanye Hitam yang Diskreditkan Jokowi-Ma'ruf 

6. Kampanye hitam "beri" dampak positif untuk Jokowi-Ma'ruf

Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin, MoeldokoKOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin, Moeldoko

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko, menyebut, akhir-akhir ini capres Jokowi dizalimi dengan adanya berbagai macam bentuk kampanye hitam.

"Tapi tidak apa-apa. Semakin Jokowi dizalimi semakin baik," kata Moeldoko seusai menjadi pembicara dalam acara 'Silaturahmi Alim Ulama NU Se-Jatim' di Hotel Bumi Surabaya, Sabtu (9/3/2019) sore.

Menurut Moeldoko, kampanye hitam yang menyerang Jokowi adalah irasional dan sangat tidak baik.

"Dari kabar jika Jokowi menang tidak lagi ada azan, pelajaran agama akan dihapus, hingga yang terakhir adanya gambar Jokowi-Ma'ruf Amin di produk kondom," katanya.

Baca Juga: Moeldoko: Semakin Didzolimi, Jokowi Semakin Baik

Sumber: KOMPAS.com (Jessi Carina, Labib Zamani, Farid Assifa, Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com