Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Targetkan Terowongan Pengendali Banjir Citarum Rampung Akhir 2019

Kompas.com - 10/03/2019, 15:06 WIB
Agie Permadi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menargetkan Terowongan Nanjung di Curug Jompong, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung rampung pada Desember 2019.

"Ini yang satu sudah rampung, yang satu sudah separuh lagi, akhir tahun ini selesai. Hingga nanti musim hujan berikut sudah terlihat fungsi dari terowongan ini," kata Jokowi saat memantau terowongan kembar untuk tol air tersebut, Minggu (10/3/2019).

Menurut Jokowi, terowongan ini sebetulnya sudah direncanakan dan dikaji sejak 15 tahun lalu.

Namun Pemerintah Kabupaten Bandung maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak mampu untuk membangunnya.

Sampai akhirnya pembangunan terowongan terealisasi setelah diambil alih pemerintah pusat.

Baca juga: Terowongan Pengendali Banjir Citarum Baru 21 Persen

"Karena yang pertama di kabupaten sendiri tak punya kemampuan untuk mengerjakan ini, baik di kabupaten maupun provinsi. Kalau enggak diambil alih (pemerintah) pusat, enggak mungkin ini akan bisa dilaksanakan," ujar Jokowi.

Jokowi berharap terowongan yang dibuat sejak November 2017 ini dapat mengatasi banjir yang ada di Kabupaten Bandung.

"Sekarang dalam proses, kami kerjakan Terowongan Nanjung ini sepanjang 230 meter, dua terowongan. Kami harapkan dapat mengatasi banjir yang ada di Bandung, utamanya (banjir) di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang ini bisa terkurangi dengan adanya terowongan ini," harapnya.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hari Suprayogi mengatakan, Terowongan Nanjung merupakan salah satu dari sistem pengendalian banjir Sungai Citarum.

Menurutnya, saat ini progres pembangunan terowongan yang memiliki diameter delapan meter itu sudah mencapai 22 persen, dengan rincian pembangunan terowongan di sebelah kanan sudah mencapai 97 meter dan terowongan sebelah kiri mencapai 100 meter dari panjang masing-masing seluruhnya mencapai 230 meter.

"Terowongan ini nantinya untuk mempercepat aliran ke hilir dan juga untuk menambah kapasitas pengaliran sehingga pada debit banjir di 50, dia bisa meningkatkan debit yang lewat dari 570 (meter kubik per detik) menjadi 640 meter kubik per detik, sehingga diharapkan aliran mengakibatkan lebih cepat dan bisa menurunkan tinggi muka air ke arah hilir," katanya.

Secara teknis, nantinya aliran air Sungai Citarum akan terbagi menjadi dua, satu mengalir ke aliran Sungai Citarum lama, sebagian lagi melalui terowongan ini.

Baca juga: Jokowi Tinjau Proyek Pengendali Banjir Sungai Citarum yang Pernah Mangkrak 15 Tahun

"Nanti akan membagi aliran, nanti saat banjir sehingga pada Q 50 (debit untuk desain banjir 50 tahun) kira-kira nanti 200 (meter kubik air) akan tetap mengalir dari Sungai Citarum yang lama yang melewati Curug Jompong, mengalir di sini (Terowongan Nanjung) adalah 440 (meter kubik air), sehingga total 640 (meter kubik air) yang akan mengalir," tuturnya.

Hari berharap, Desember 2019 pengerjaan terowongan bisa segera rampung.

"Sehingga nanti akan bersama-sama dengan sistem pengairan banjir berkontribusi untuk menurunkan muka air di Citarum dan mempercepat aliran ke arah hilir," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com