Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Banjir Madiun, Khofifah Temui Balita yang Mengungsi hingga Penjelasan Penyebab Banjir

Kompas.com - 08/03/2019, 14:52 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menemui korban banjir di Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019).

Khofifah ingin memastikan kebutuhan para pengungsi tercukupi dan kesehatan mereka terpantau oleh petugas.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menjelaskan banjir yang melanda di wilayah Madiun, disebabkan jumlah sodetan untuk menyalurkan luapan Sungai Bengawan Solo masih kurang.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Khofifah kunjungi para korban banjir

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menemui para pengungsi yang dievakuasi lantaran rumahnya diterjang banjir bandang di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019). KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menemui para pengungsi yang dievakuasi lantaran rumahnya diterjang banjir bandang di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menemui warga yang mengungsi di Kantor Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

Saat bertemu pengungsi, mantan menteri sosial menanyakan kondisi kesehatan pengungsi setelah dievakuasi dari rumahnya yang diterjang banjir.

Beberapa pengungsi menyatakan tidak mengalami gangguan kesehatan. Namun, mereka kedinginan lantaran lantai kantor desa dalam kondisi basah. Khofifah pun meminta warga untuk bersabar.

"Ibu pusing tidak. Sabar ya ibu," ujar Khofifah.

Baca Juga: Datangi Lokasi Banjir Bandang Madiun, Khofifah Temui Pengungsi

2. Khofifah jelaskan penyebab banjir di Madiun

Warga melintasi jalan yang terendam banjir di Desa Kedungrejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun,  Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sejumlah anak Sungai Madiun meluap dan merendam sejumlah desa di wilayah tersebut, sehingga ratusan warga yang terjebak banjir harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.ANTARA FOTO/SISWOWIDODO Warga melintasi jalan yang terendam banjir di Desa Kedungrejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sejumlah anak Sungai Madiun meluap dan merendam sejumlah desa di wilayah tersebut, sehingga ratusan warga yang terjebak banjir harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Khofifah menjelaskan, penyebab banjir melanda karena jumlah sodetan di Sungai Bengawan Solo kurangnya sodetan tersebut untuk mengalirkan air dari berbagai anakan sungai.

"Dulu saya pernah mendapatkan konsultasi dari pakar air. Semestinya dari Bengawan Solo harus ada lima sodetan. Dari lima sodetan ini ternyata masih ada dua, jadi tinggal tiga titik yang belum," ujar Khofifah di Balerejo di Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019).

Khofifah mengatakan telah menyampaikan kepada tim untuk menyempurnakan tata ruang wilayah Jawa Timur. Harapannya, akan ditemukan lahan untuk dijadikan sodetan dari Sungai Bengawan Solo.

Baca Juga: Penyebab Banjir Bandang di Madiun Menurut Gubernur Jatim Khofifah

3. Penjelasan BBWS terkait banjir di Madiun

Seorang kakek yang mengalami stroke dievakuasi dengan perahu buatan warga di Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis ( 7 / 3 / 2019).KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI Seorang kakek yang mengalami stroke dievakuasi dengan perahu buatan warga di Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis ( 7 / 3 / 2019).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Charisal Akdian Manu mengatakan, curah hujan tinggi menjadi penyebab banjir di Kabupaten Madiun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com