Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan yang Berkunjung ke Sumba Barat Daya Dipalak Pemuda Mabuk

Kompas.com - 08/03/2019, 09:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TAMBOLAKA, KOMPAS.com - Sejumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), dipalak dua pemuda mabuk.

Hal itu disampaikan Vinsen, sopir travel asal Kabupaten Sumba Timur, yang mengangkut para wisatawan asal Jakarta tersebut.

Kepada Kompas.com di Mario Hotel, Rabu (6/3/2019) kemarin, Vinsen mengaku awalnya dia menjemput para wisatawan di Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya.

Kemudian sesuai dengan program yang sudah diaturnya, Vinsen lalu mengantar wisatawan itu ke sejumlah spot pariwisata di Sumba Barat Daya.

"Kami langsung menuju Bukit Lendongara, di Desa Karuni, Kecamatan Loura untuk berfoto," ungkap Vinsen.

Pada saat berada di Bukit Lendongara, para wisatawan lalu memotret pemandangan. Tak berselang lama, datanglah dua pemuda yang dalam kondisi mabuk minuman keras.

"Mereka datang dalam kondisi mabuk, sambil membawa parang, lalu berhenti di mobil saya. Saat itu mereka hendak berjalan menuju tamu saya yang sedang berfoto di atas bukit. Melihat itu, saya yang ingin melihat tamu merasa nyaman kemudian memanggil kedua pemuda itu dan menanyakan maksud keduanya," jelas Vinsen.

Baca juga: Penjemput Wisatawan Pangandaran Dihadang Orang Tak Dikenal di Stasiun Banjar

Kedua pemuda yang tidak diketahui identitasnya lantas berjalan ke arah Vinsen dan mengatakan bahwa mereka telah terluka karena jatuh.

Mereka pun meminta uang sebesar Rp 20.000 kepada Vinsen.

"Setelah menerima uang dari saya, mereka kemudian membiarkan tamu saya untuk bebas berfoto," ujar dia.

Aksi kedua pemuda tak berhenti sampai di situ. Mereka kemudian bergerak menuju wisatawan lain dan mengejar serta hendak merampas kamera turis.

Karena merasa tidak nyaman, para wisatawan yang berjumlah belasan orang meminta untuk segera pulang menuju Kabupaten Sumba Timur.

"Dengan kejadian ini, saya berharap, pemerintah dan aparat keamanan bisa segera menindaklanjuti ini. Bukan hanya di bukit ini, tetapi sejumlah tempat lainnya terutama di Kecamatan Kodi dan sekitarnya, yang sering melakukan pemalakan," ucap Vinsen.

Kepala Biro Humas Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu menyesalkan kejadian itu.

Dia pun meminta kepada semua komponen masyarakat di Sumba Barat Daya untuk selalu menjaga kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Sumba.

"Untuk menjaga keamanan dan kenyaman para wisatawan, sebenarnya bukan hanya tugas pemerintah dan aparat keamanan saja, tetapi menjadi tanggung jawab kita semua, terutama masyarakat dan keluarga," kata Marius.

Masyarakat, lanjut Marius, harus menyadari bahwa sekarang Sumba menjadi destinasi pariwisata internasional yang terkenal.

"Sehingga kalau mereka sendiri tidak mampu menjaga kenyamanan, keamanan dan kebersihan, maka mereka sendiri yang akan menghancurkannya," sebut Marius.

Baca juga: Wisatawan Dipalak di Perkebunan Teh Lereng Gunung Sindoro

Marius juga berharap, semua pemangku kepentingan di Sumba Barat Daya dapat menghidupkan sistem keamanan mulai dari kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa, hingga tingkat RT dan RW, supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com