Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Madiun, Tol Caruban-Solo Ditutup hingga Ribuan Warga Mengungsi

Kompas.com - 08/03/2019, 06:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bencana banjir bandang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, semakin meluas. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, 52 desa di 12 kecamatan telah terendam banjir pada hari Kamis (7/3/2019).

Banjir terjadi karena luapan Sungai Bengawan Solo dan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Sementara itu, ribuan rumah milik warga dilaporkan mengalami kerusakan. 

Bupati Madiun, Ahmad Dawami yang akrab disapa Kaji Mbing mengatakan, tim SAR gabungan berusaha mengevakuasi semua warga yang terdampak banjir bandang.

Berikut ini sejumlah fakta terkait bencana banjir di Madiun:

1. Banjir meluas hingga 52 desa di 12 kecamatan

Warga melintasi jalan yang terendam banjir di Desa Kedungrejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun,  Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sejumlah anak Sungai Madiun meluap dan merendam sejumlah desa di wilayah tersebut, sehingga ratusan warga yang terjebak banjir harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.ANTARA FOTO/SISWOWIDODO Warga melintasi jalan yang terendam banjir di Desa Kedungrejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sejumlah anak Sungai Madiun meluap dan merendam sejumlah desa di wilayah tersebut, sehingga ratusan warga yang terjebak banjir harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Akibat banjir bandang yang melanda sejak Rabu (6/3/2019) dilaporkan 5.086 pemukiman warga rusak.

Hal itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun yang ditempel di Posko Penanganan Bencana Alam Banjir Kabupaten Madiun pada Kamis, pukul 16.18.

Sementara itu, total keluarga yang terdampak akibat banjir bandang mencapai 5.707 kepala keluarga. Lalu, permukiman warga yang rusak akibat diterjang banjir bandang sebanyak 5.024 rusak ringan dan 62 rumah warga rusak berat.

Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir bandang. 

Baca Juga: Banjir Bandang Madiun Meluas di 52 Desa, 5.086 Rumah Rusak

2. Warga mengungsi karena khawatir banjir datang lagi

air banjir, kata Jumianto. (k119-16)  Tim Gabungan SAR mengevakuasi warga yang masih terjebak di dalam rumah akibat diterjang banjir di Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Rabu ( 6 / 3 / 2019).KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI air banjir, kata Jumianto. (k119-16) Tim Gabungan SAR mengevakuasi warga yang masih terjebak di dalam rumah akibat diterjang banjir di Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Rabu ( 6 / 3 / 2019).

Berdasar pengamatan sementara, banjir bandang di Madiun, Jawa Timur, dilaporkan telah surut. Namun, 1.500 warga Madiun memilih untuk mengungsi di beberapa posko yang didirikan di desa dan kecamatan.

Alasan warga memilih mengungsi lantaran was-was banjir bandang akan kembali merendam permukiman mereka.

Pantuan Kompas.com di salah satu posko yang berada di Kantor Kecamatan Balerejo dan Kantor Desa Garon, ratusan warga yang didominasi manula dan anak-anak masih menempati lokasi pengungsian.

"Masing-masing desa dan kecamatan yang terdampak banjir membuat posko. Total pengungsi yang berada di posko mencapai 1500-an orang," kata Bupati Madiun Ahmad Dawami.

Baca Juga: Was-was Kembali Diterjang Banjir, 1.500 Warga Madiun Memilih Mengungsi

3. Seorang bocah tewas dalam kecelakaan saat banjir di Tol Madiun-Caruban 

Suzuki Ertiga warna merah dengan nopol  T 1019 AH menabrak guardrill di jalur tol KM 603.900 hingga akhirnya keluar dari pagar tol, Kamis ( 7/3/2019)KOMPAS.com/Dokumentasi Polres Madiun Suzuki Ertiga warna merah dengan nopol T 1019 AH menabrak guardrill di jalur tol KM 603.900 hingga akhirnya keluar dari pagar tol, Kamis ( 7/3/2019)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com