Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Penyerangan KKB di Nduga, 3 Prajurit TNI Gugur hingga Pelaku Kriminal Gunakan Senjata Militer

Kompas.com - 08/03/2019, 05:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Kami baru saja mendapat kabar duka dari Papua, keponakan kami, Serda Yusdin, meninggal setelah ditembak KKB di sana," kata Samsir yang juga Kepala Desa Pongko saat dihubungi awak media, Kamis sore.

Samsir mengatakan, hingga saat ini pihak keluarga belum mengetahui kapan jenazah Yusdin tiba di Luwu.

"Semoga jenazahnya bisa segera dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan. Sampai saat ini kami belum menerima informasi selain bahwa jenazah sudah berada di Timika," ujar Samsir.

Baca Juga: Keluarga Berharap Jenazah Prajurit TNI yang Gugur di Nduga Segera Tiba di Kampung Halaman

4. Helikopter untuk evakuasi korban diserang KKB

Aidi menambahkan, sekitar pukul 15.00 dua helikopter jenis Bell yang akan mengevakuasi korban mendapat serangan dari KKB.

“Namun, sebelum mendarat, heli tersebut mendapatkan serangan dari KKB. Pasukan TNI membalas tembakan sehingga heli berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman,” ungkap Aidi.

Dua helikopter tersebut diterbangkan dari Timika. Saat ini, ketiga korban telah diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk disemayamkan.

"Kini ketiga anggota yang gugur telah diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk disemayamkan," kata Aidi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis.

Baca Juga: TNI dan KKB Kontak Senjata di Nduga

5. Pangdam XVII/Cendrawasih ucapkan belasungkawa

Anggota Brimob Polri menuju ke Nduga, Papua, di mana sebelumnya puluhan pekerja infrastruktur dilaporkan tewas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Selasa (4/12/2018). Sebanyak 31 orang disebut tewas dibantai KKB di lokasi proyek jalan Trans Papua yang diduga terjadi pada Sabtu (1/12/2018) dan Minggu (2/12/2018).AFP PHOTO/ANYONG Anggota Brimob Polri menuju ke Nduga, Papua, di mana sebelumnya puluhan pekerja infrastruktur dilaporkan tewas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Selasa (4/12/2018). Sebanyak 31 orang disebut tewas dibantai KKB di lokasi proyek jalan Trans Papua yang diduga terjadi pada Sabtu (1/12/2018) dan Minggu (2/12/2018).

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih berbela sungkawa atas gugurnya para prajurit dalam baku tembak di Nduga.

“Mereka adalah pahlawan kusuma bangsa yang telah rela mengorbankan nyawanya demi menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua. Ini juga sekaligus membuktikan bahwa kelompok separatis bersenjatalah yang selama ini menjadi beban bagi masyarakat Papua. Mereka tidak segan membunuh aparat dan warga sipil yang tidak mendukung mereka," kata Yosua.

Baca Juga: Anggota Brimob Tim Pemburu KKB Terseret Arus di Nduga Papua

6. TNI tetap komitmen tegakkan kedaulatan bangsa di Papua

Pasukan TNI Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti melakukan defile pada peringatan HUT Ke-72 TNI di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (5/10/2017). Peringatan HUT Ke-72 TNI dipusatkan di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, namun perayaan juga digelar oleh satuan-satuan TNI yang ada di daerah melalui sejumlah kegiatan.ANTARA FOTO/YUSRAN UCCANG Pasukan TNI Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti melakukan defile pada peringatan HUT Ke-72 TNI di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (5/10/2017). Peringatan HUT Ke-72 TNI dipusatkan di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, namun perayaan juga digelar oleh satuan-satuan TNI yang ada di daerah melalui sejumlah kegiatan.

Yosua Pandit Sembiring mengatakan, serangan di Nduga tersebut tidak akan menyurutkan TNI untuk mengamankan kedaulatan bangsa di Papua bersama-sama Polri.

"TNI akan terus mem-backup Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap aksi-aksi kelompok bersenjata yang meresahkan masyarakat Papua. Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KKB. Meskipun beberapa prajurit TNI/Polri telah gugur dalam tugas, kami tetap berkomitmen untuk melindungi masyarakat Papua dari teror yang dilakukan KSB," kata Yosua.

Baca Juga: Pasca-serangan KKB, 600 Prajurit TNI Disiagakan Jaga Keamanan Pembangunan di Nduga

Sumber: KOMPAS.com (John Roy Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com