Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Syaikhu; “Negatif Campaign" Masih memungkinkan, tapi "Black Campaign" Kita Tidak Lakukan

Kompas.com - 07/03/2019, 22:58 WIB
Putra Prima Perdana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat Ahmad Syaikhu mengakui jika pihaknya mempersilahkan kader PKS di Jawa Barat untuk melakukan kampanye negatif dalam upaya memenangkan calon presiden yang diusung pada Pilpres 2019.

Syaikhu mengatakan, kampanye negatif bukanlah strategi yang dilarang seperti kampanye hitam.

Negatif campaign masih memungkinkan. Tapi kalau black campaign kita tidak melakukan,” kata Syaikhu saat ditemui di Ballroom Bikasoga, Jalan Suryalaya, Kota Bandung, Jawa Barat Kamis (7/3/2019).

Baca juga: Penjelasan PKS soal Wanita di Video Jika Jokowi Terpilih, Pelajaran Agama Islam Dihapus

Syaikhu mencontohkan, kampanye negatif yang masih memungkinkan adalah mensosialisasikan kepada masyarakat terkait kondisi yang belum baik di masa pemerintahan Presiden Joko Widod (Jokowi).

“Kalau pun masih memungkinkan adalah negatif campaign dengan realitas kondisi sekarang seperti ini di bawah kepemimpinan yang sekarang ini,” ucapnya.

Syaikhu mencontohkan, kasus video ‘Kalau Jokowi Menang Tidak Ada Lagi Adzan’ yang dilakukan beberapa perempuan di Karawang dinilai sebagai kampanye hitam.

Baca juga: PKS Lapor ke Bareskrim soal Hoaks 1 Maret Hari Poligami Nasional

Syaikhu menegaskan kampanye hitam tersebut serta berbagai hoaks yang menyudutkan Jokowi bukan dilakukan kader PKS.

“Sekali saya ingin tekankan, PKS tidak ingin berpolitik dengan kabar bohong,” tegasnya.

Para kader PKS, sambung Syaikhu, di ajang Pilpres dan Pileg 2019 ini telah dibekali pengetahuan untuk mensosialisasikan visi misi calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, serta mensosialisasikan gagasan politik PKS.

“Sehingga politik ini tidak hanya sekadar memasang wajah wajah saja. Tapi ide gagasan kuat dari partai itu yang kita ingin mulai sajikan,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com