Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Wilayah di Kepulauan Meranti Diselimuti Kabut Asap Kebakaran Hutan dan Lahan

Kompas.com - 07/03/2019, 10:34 WIB
Idon Tanjung,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kamis (7/3/2019).

Petugas gabungan tengah melakukan upaya pemadaman sejumlah titik api.

"Kabut asap baru pagi ini yang cukup parah," kata Kepala BPBD Meranti Edy Afrizal saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis.

Dia mengatakan, ada tiga titik lokasi karhutla di Kepulauan Meranti yang sedang dilakukan pemadaman dan pendinginan.

Lokasi yang terbakar terdapat kebun sagu, karet, dan semak belukar.

Baca juga: Ratusan Hektar Kebun Sagu, Karet dan Kelapa di Meranti Terbakar Akibat Karhutla

"Tiga titik kebakaran di Desa Tebun dan Desa Sokop Kecamatan Rangsang Pesisir Desa Sokop, kemudian di Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur," kata Edy.

Menurut dia, beberapa hari yang lalu, semua titik api sudah dikuasai. Namun, hari ini titik api kembali muncul.

"Kemarin 90 persen api sudah berhasil kita padamkan. Tinggal pendinginan. Tapi lantaran cuaca panas dan angin kencang, titip api muncul lagi," ujar Edy.

Oleh karena itu, tim gabungan dari BPBD, kepolisian, TNI, Manggala, dan masyarakat melanjutkan upaya pemadaman.

"Di sini kan tanah gambut. Kedalamannya dua sampai tiga meter. Jadi di dalam gambut masih ada api," kata dia.

Baca juga: Karhutla di Kepulauan Meranti, Rumah Warga Dikepung Api

Edy mengatakan, petugas terpaksa menggali parit untuk mendapatkana air karena di lokasi kebakaran hutan dan lahan sumber air sangat terbatas.

"Salah satu kesulitan kami di lapangan, yaitu sumber air," ujar Edy.

Untuk jumlah luas lahan yang terbakar di Kepulauan Meranti, hingga pekan kedua Maret ini sudah mencapai ratusan hektar.

Dari pantauan Kompas.com, kabut asap menyelimuti Selat Panjang, ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti. Kabut asap makin parah dibandingkan sehari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com