Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Viral Video Jokowi Terpilih, Pelajaran Agama Islam Dihapus | Banjir Bandang di Jalur Madiun-Ngawi

Kompas.com - 07/03/2019, 09:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video seorang ibu yang diduga menyebarkan fitnah terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, viral dan menjadi sorotan.

Dalam video tersebut, pelaku mengatakan, jika Jokowi-Ma'ruf terpilih, maka Pendidikan Agama Islam di sekolah akan dihapuskan. 

Sejumlah berita mengenai isu ini banyak dibaca.

Sementara itu, berita tentang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mengingatkan jajarannya untuk menjauhi korupsi juga mendapat perhatian.

Risma mengaku tak ingin berurusan dengan hukum setelah pensiun.

Berikut ini berita populer Nusantara secara lengkap:

1. Video kampanye hitam fitnah Jokowi 

Ilustrasi kampanye, juru bicara, juru kampanye.TOTO SIHONO Ilustrasi kampanye, juru bicara, juru kampanye.
Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah perempuan mengenakan baju dengan logo mirip PKS diduga melakukan kampanye hitam terhadap pasangan capres nomor 01.

Kalau pilih Prabowo itu, kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita walaupun kita tidak menikmati sekarang. Tapi besok lima atau sepuluh tahun akan datang, apakah kita mau kalau pelajaran agama dihapuskan oleh Jokowi bersama menteri-menterinya?” kata salah satu ibu dalam video tersebut.

Itu kan salah satu programnya mereka, pertama pendidikan agama dihapus di sekolah-sekolah. Terus rencananya mereka itu menggantikan pesantren menjadi sekolah umum dan berbagai macam cara untuk ini,” tutur wanita berusia kisaran 50-an tahun yang belum diketahui identitasnya ini.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Makassar mengaku baru mengetahui ada video tersebut dari para wartawan.

Baca berita selengkapnya: Beredar Video "Jika Jokowi Terpilih Pendidikan Agama Islam Dihilangkan", Bawaslu Cari Pelaku

2. PKS bantah kadernya lakukan kampanye hitam

Ilustrasi kampanye.AFP PHOTO / MOHAMMED ABED Ilustrasi kampanye.

Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan, Surya Darma, membantah perempuan berhijab kuning yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'aruf Amin itu adalah kader PKS.

"Saya tidak kenal orang itu yang ada di video. Itu bukan kader, apalagi pengurus PKS. Lagi pula, kami melarang dengan tegas penyebarkan dusta, hoaks apalagi namanya fitnah. Itu di luar tanggung jawab PKS dan menjadi tanggung jawab sendiri,” tegas Surya yang dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Rabu (6/3/2019).

Surya mengaku sering menyampaikan kepada kader atapun pengurus PKS agar tidak melakukan kampanye yang sifatnya dusta, hoaks, fitnah dan ujaran kebencian.

Baca berita selengkapnya: Penjelasan PKS soal Wanita di Video "Jika Jokowi Terpilih, Pelajaran Agama Islam Dihapus"

3. Risma minta jajarannya jauhi korupsi, ini alasannya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.KOMPAS.com/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com