JOMBANG, KOMPAS.com - Menyambut Hari Raya Nyepi, ratusan umat Hindu di Desa Wonokerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menggelar pawai ogoh-ogoh, Rabu (6/3/2019).
Pawai ogoh-ogoh diawali dengan sejumlah ritual antara lain membakar dupa di sekitar pura, serta membasuh jemaat yang hadir dengan air suci. Air suci tersebut diperoleh dari tradisi Melasti.
Dalam pawai yang diikuti ratusan umat Hindu, belasan ogoh-ogoh berupa duplikat patung raksasa dijejer rapi di jalan. Selanjutnya, patung-patung raksasa itu diarak dengan cara dipikul dari pura di Desa Wonomerto, menuju ke lapangan Desa Galengdowo.
Baca juga: Fakta Menarik Nyepi, Perayaan Tahun Baru Saka dan Hanya di Indonesia
Ketua Parisada Hindu Dharma Kabupaten Jombang, Juwadi mengungkapkan, arak-arakan ogoh-ogoh yang disimbolkan dengan patung raksasa, bermakna menghilangkan sifat buruk dari manusia.
Pawai ogoh-ogoh, kata dia, memiliki makna yang dalam bagi umat Hindu.
Juwadi mengatakan, selain sebagai ritual mensucikan lingkungan dari roh jahat, kegiatan ini juga diharapkan bisa meredam ketegangan situasi di Indonesia, menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.
"Harapan kami, kegiatan-kegiatan yang diagendakan oleh negara, seperti pilpres bisa berjalan lancar, sukses dan berlangsung damai," kata dia, saat ditemui di sela kegiatan pawai ogoh-ogoh, Rabu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.