Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ringkus Kelompok Pencuri Bermodus Ganjal Kartu ATM di Jateng

Kompas.com - 06/03/2019, 20:33 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) meringkus kelompok pencuri dengan modus mengganjal slot kartu pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang biasa beroperasi di Jawa Tengah (Jateng).

Wakapolres Grobogan Kompol Dwi Hendro mengatakan, ketiga pelaku bernama Sardiman (27), Alian Fauzi (23), dan Patimura (22), merupakan sindikat pembobol ATM yang berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

"Kami bekuk ketiga pelaku saat menginap di salah satu hotel di Semarang. Kami masih memburu seorang pelaku lagi yang juga anggota komplotan ganjal ATM ini. Pengakuannya mereka ganjal ATM menggunakan mika," ujar Dwi saat jumpa pers di Mapolres Grobogan, Rabu (6/3/2019).

Baca juga: Polisi Tembak Pelaku Pencurian Bermodus Pecah Kaca Mobil di Wajo

Dwi mengatakan, dari hasil pemeriksaan, komplotan pencuri asal Sumatra ini melakukan aksinya di Solo, Salatiga dan Semarang.

Para pelaku juga sempat melakukan aksi ganjal mesin ATM di wilayah Grobogan beberapa pekan lalu. Seperti di mesin ATM yang ada di SPBU Getasrejo, Kecamatan Grobogan dan mesin ATM di depan Kantor Kemenag Grobogan. Lokasi gerai ATM tersebut tidak dijaga petugas.

Total kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

"Kami yang menerima laporan kemudian melakukan serangkaian penyelidikan hingga akhirnya berhasil meringkus para pelaku," jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan, modus kejahatan yang dilakukan para pelaku dengan mengganjal slot kartu pada mesin ATM dengan mika.

Mika dipakai untuk mengganjal kartu ATM di slot mesin agar kartu seolah-olah tertelan. Pengganjalan slot kartu ATM itu pun tak nampak secara kasat mata.

Baca juga: Polisi Tangkap Kakak Beradik Residivis Pencurian Ponsel di Takalar

Ketika pemilik ATM panik lantaran kartunya terjebak di dalam mesin, para pelaku yang telah berbagi peran itu seolah-olah berbaik hati menawarkan bantuan. 

"Nah, dalam kondisi panik, korban cenderung mengikuti arahan pelaku yang meminta PIN korban. Setelah mendapatkan PIN, pelaku pun meyakinkan korban bahwa kartunya tertelan dan menganjurkan untuk menghubungi pihak bank keesokan harinya," ujar Agus.

"Ketika korban pergi, pelaku segera melepas ganjalan dan menguras isi rekening korban tanpa sisa. Ketika ATM masuk ke slot itu sebenarnya enggak masuk, jadi pelaku tinggal menarik kartunya," ujar Agus.

Agus mengimbau kepada masyarakat yang mengalami kondisi kartu ATM tertelan mesin ATM untuk berhati-hati dan tidak panik.

"Kalau kartu ATM tertelan segera hubungi call center resmi dari bank dan jangan pernah berikan pin ke orang lain," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com