Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polresta Surakarta Selidiki Pembuang Jarum Suntik Bekas di Solo

Kompas.com - 06/03/2019, 20:25 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Polresta Surakarta masih melakukan penyelidikan terkait temuan libah medis berupa jarum suntik bekas di bekas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kentingan Baru, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.

"Kami masih selidiki apakah jarum suntik bekas itu dari rumah sakit, klinik, atau dari mana, masih kami selidiki," kata Waka Polresta Surakarta AKBP Andy Rifai, di Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/3/2019).

Jika pelaku pembuang jarum suntik bekas tersebut ditemukan, pihaknya akan segera melakukan pemanggilan terhadapnya untuk mengetahui motif atau alasan jarum suntik bekas itu dibuang di kawasan itu.

Baca juga: Jarum Suntik Bekas Seberat 5 Kg Dibuang Sembarangan di Solo

"Karena limbah medis itu ada aturan pembuangannya. Jadi, nanti yang memiliki barang itu akan kami lakukan pemeriksaan," tutur dia.

Pelaku pembuang limbah medis berupa jarum suntik bekas akan dijerat Undang-Undang Kesehatan.

"Barang bukti sudah kami amankan guna proses penyelidikan," terang dia.

Sebelumnya, Kasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLH Kota Surakarta, Heri Widianto mengatakan, jarum suntik bekas itu ditemukan oleh petugas kebersihan DLH Surakarta yang sedang membersihkan di kawasan itu.

Jarum suntik bekas yang dibuang di bekas TPS itu, diperkirakan beratnya lebih dari 5 kilogram atau kalau dihitung dalam satuan, ada ribuan jarum suntik.

Heri mengatakan, belum bisa memastikan dari mana jarum suntik bekas pakai yang dibuang di bekas TPS itu.

Pihaknya menduga, jaruk suntik bekas pakai itu dibuang pada saat malam hari. Sebab, kawasan itu saat malam hari suasananya sepi.

"Tidak menutup kemungkinan (jarum suntik bekas) bisa dari luar kota. Dari dalam kota juga ada kemungkinan. Makanya kami harus meningkatkan pengawasan keseluruh pelayanan kesehatan," kata dia.

Baca juga: Jarum Suntik dan Botol Obat Cemari Pantai Wisata di Balilkpapan

Diduga kuat jarum suntik bekas yang dibuang ke TPS itu berasal dari rumah sakit berskala besar yang memiliki pelayanan kesehatan terhadap pasien gagal ginjal.

Dia mengatakan, jarum suntik itu bekas digunakan untuk penanganan cuci darah pasien gagal ginjal dan pengobatan mata.

"Limbah jarum suntik bekas itu kami amankan ke RSJD Surakarta. Karena di RSJD Surakarta ini tersedia TPS sementara limbah B3 yang masa penyimpangannya itu seminggu sekali. Karena limbah B3 ini harus disimpan dalam suhu 0 derajat," ujar Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com